Dinamika Politik Menghangat, Umat Hindu di Bali Serukan Pemilu Damai
Di tengah dinamika politik yang kian menghangat, seruan agar Pemilu 2024 berjalan damai mengemuka dari Bali.
DENPASAR, KOMPAS — Sejumlah lembaga umat Hindu di Bali mengeluarkan pernyataan sikap menanggapi dinamika politik yang kian menghangat menjelang Pemilu 2024. Beberapa lembaga itu mengajak seluruh komponen bangsa untuk menyukseskan pemilu agar pesta demokrasi tersebut berjalan lancar dan damai.
Seruan itu, antara lain, disampaikan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bali, Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Bali, Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia (Peradah) Bali, Prajaniti Hindu Indonesia, serta Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) Bali.
Pernyataan sikap tersebut dibacakan di Rumah Kebangsaan dan Kebhinekaan Pasraman Satyam Eva Jayate, Kota Denpasar, Minggu (4/2/2024). Pembacaan pernyataan tersebut dilakukan oleh perwakilan PHDI Bali I Kadek Aribudi Dwikayana didampingi perwakilan beberapa lembaga.
Terdapat tujuh poin dalam pernyataan sikap itu. Salah satunya adalah meminta para pemimpin bangsa dan pemimpin umat serta tokoh masyarakat untuk mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa di atas kepentingan yang lain.
Baca juga: Sosialisasi Pemilu dalam Balutan Konservasi Lingkungan di Bali
Selain itu, penyelenggara negara di Bali diminta memberikan contoh dan keteladanan kepemimpinan yang arif dan bijaksana. Mereka diharapkan dapat mencegah narasi provokatif dan konfrontatif yang memicu perpecahan. Masyarakat juga diharapkan menolak segala bentuk kecurangan, fitnah, dan ketidakadilan.
Ketua Bidang Organisasi WHDI Bali Ida Ayu Eka Dewi Wijaya mengatakan, masyarakat sangat berharap Pemilu 2024 dapat berjalan secara damai. Dia juga menyebut, masyarakat saat ini merasa pelaksanaan Pemilu 2024 diwarnai sejumlah drama.
”Perlu upaya untuk mengingatkan dan menjaga kaidah politik sehingga pemilu dapat berjalan secara damai,” kata Eka Dewi.
Wakil Ketua Bidang Hukum Prajaniti Hindu Indonesia I Made Arnita Bagia mengungkapkan, masyarakat cenderung masih mengikuti pendapat kalangan sivitas akademika dari kampus terkait hiruk pikuk pemilu. Hal ini karena masyarakat menilai sivitas akademika masih memegang idealisme sesuai keilmuan mereka.
Perlu upaya untuk mengingatkan dan menjaga kaidah politik sehingga pemilu dapat berjalan secara damai.
”Masyarakat berharap pemilu berjalan damai, khususnya di Bali, sehingga suasana kondusif terjaga,” ujar Arnita.
Ketua Pimpinan Daerah KMHDI Bali I Putu Dika Adi Suantara mengatakan, mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat tidak boleh apatis terhadap politik. ”Mahasiswa menjadi mekanisme kontrol, baik melalui kritik, demonstrasi, maupun melalui media sosial,” katanya.
Rektor Universitas Udayana, Bali, Ngakan Putu Gede Suardana mengimbau seluruh sivitas akademika untuk menggunakan hak suaranya dengan bijaksana dalam Pemilu 2024. Dia menyebut, Universitas Udayana berkomitmen mendukung proses demokrasi dan mendorong terciptanya lingkungan kampus yang inklusif dan demokratis.
Baca juga: Memahami Kegelisahan di Balik Gelombang Seruan Para Akademisi
”Hak suara kita adalah kekuatan untuk membentuk masa depan. Hendaknya seluruh masyarakat, khususnya warga kampus, untuk berpartisipasi dengan penuh kesadaran dan menggunakan hak suara secara bijak,” kata Suardana dalam siaran pers, Sabtu (3/2/2024).