Di Manado, Ganjar Janjikan Akses Pendidikan Difabel dan Keluarga Miskin
Capres Ganjar Pranowo berjanji samakan hak difabel, buka akses pendidikan, dan tingkatkan perikanan Sulawesi Utara.
MANADO, KOMPAS — Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, berjanji akan mewujudkan kesetaraan hak penyandang disabilitas serta membuka akses pendidikan tinggi bagi anak dari keluarga miskin di Sulawesi Utara. Ia juga berjanji akan merealisasikan mimpi Sulut untuk menjadi pintu gerbang ekspor-impor ke negara-negara tetangga di utara.
Hal itu ia sampaikan, Kamis (1/2/2024) siang, dalam kegiatan kampanye dengan format konser dan rapat umum di Lapangan Gelanggang Olahraga (GOR) Wolter Monginsidi, Sario, Manado. Acara itu menyebabkan kemacetan hebat di kawasan pusat kota tersebut karena kedatangan puluhan ribu simpatisan dari segala penjuru Sulut dengan bus dan mikrolet.
Gerimis deras yang meliputi Manado pun tak menyurutkan antusiasme masyarakat untuk melihat Ganjar langsung di panggung Hajatan Rakyat tersebut. Ganjar yang berorasi di atas panggung pun ikut membiarkan dirinya kehujanan dengan melepas topi lalu melemparkannya ke kerumunan.
”Ketika rakyat dan pemimpinnya bisa bersatu, saling merasakan apa yang menjadi pikiran dan getaran batinnya, saat itulah sebenarnya di antara kita sudah yakin, bersatu untuk membawa Indonesia lebih baik lagi,” katanya.
Menyinggung tentang metode kampanye blusukan dan bahkan menginap di rumah warga demi menyerap aspirasi, Ganjar menyebut hak penyandang disabilitas perlu disetarakan dengan warga nondifabel. Ini menjadi satu dari 21 program yang ia canangkan, yaitu Disabilitas Mandiri Berprestasi yang bertujuan memberi akses pendidikan demi menggali potensi difabel.
Di samping itu, ia juga menegaskan akan memberikan kesempatan bagi satu anak dari tiap keluarga miskin untuk mengenyam pendidikan tinggi. ”Keluarga yang tidak mampu berharap betul anaknya bisa sekolah tinggi dan nasibnya bisa berubah. Maka, kami pikirkan, bagaimana akses itu bisa didapatkan semuanya,” ujar Ganjar.
Mantan gubernur Jawa Tengah dua periode itu kemudian menyinggung potensi perikanan dan kelautan Sulut yang begitu besar. Bitung, kota yang berlokasi 50 kilometer di timur Manado, akan menjadi salah satu pelabuhan pendaratan sekitar 738.000 ton ikan dari Wilayah Pengelolaan Perikanan 716 dan 717 dalam skema penangkapan ikan terukur.
Ia yakin kekayaan laut tersebut dapat diekspor ke seluruh dunia melalui proses pengelolaan dan pengolahan yang dikerjakan oleh sumber daya manusia (SDM) asli Sulut. Untuk itu, pintu ekspor langsung dari Sulut ke negara-negara di utara harus dipastikan terbuka. Hal ini sudah lama digaungkan Gubernur Sulut Olly Dondokambey, tetapi realisasinya masih minim.
”(Agar) masyarakat terserap ke lapangan kerja, SDM kita siapkan dengan sekolah yang baik. Maka, kita harapkan, ekspor dan impor dari wilayah utara Indonesia pintunya adalah Sulawesi Utara. Itulah (wujud) pertumbuhan ekonomi baru yang mau kita ciptakan,” kata Ganjar.
Soal kebijakan ini, pada 2017 Presiden Joko Widodo dan mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah menginisiasi jalur pelayaran kapal ro-ro dari Davao di Mindanao, Filipina, ke Bitung. Akan tetapi, kapal hanya sekali pergi pulang.
Upaya membuka jalur perdagangan itu telah dilakukan berkali-kali hingga 2019, tetapi belum terealisasi. Karena itu, komoditas ekspor dari Sulut harus transit ke Surabaya, Jakarta, atau Makassar terlebih dahulu.
Itulah bangunan moralitas yang kita tunjukkan kepada publik, bahwa kita orang berintegritas, bahwa kita antikorupsi, kita antikolusi, dan kita antinepotisme.
Terlepas dari itu, antusiasme puluhan ribu pendukungnya di Manado membuat Ganjar optimistis akan menang pemilu satu putaran. Hal ini semakin dimungkinkan berkat keputusan calon wakil presiden pasangannya, M Mahfud MD, untuk mengundurkan diri dari jabatan sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.
Keputusan itu, kata Ganjar, merupakan bukti bahwa Mahfud adalah figur yang beretika dan berintegritas. ”Beliau khawatir akan dituduh memanfaatkan jabatan meski itu tidak dilakukan. Itulah bangunan moralitas yang kita tunjukkan kepada publik, bahwa kita orang berintegritas, bahwa kita antikorupsi, kita antikolusi, dan kita antinepotisme,” ujarnya.
Terakhir, ia berpesan kepada seluruh anggota tim pemenangan serta sukarelawan untuk tak ragu menemui rakyat dan mendengarkan serta mencatat keluhan mereka. Hal itu perlu dilanjutkan dengan ajakan dan bahkan latihan mencoblos surat suara.
”Kenapa penting latihan nyoblos. Maka kita akan terbiasa untuk tahu, di antara tiga pasangan yang ada itu, yang rambutnya masih original tinggal satu,” kata Ganjar, mengacu pada rambutnya yang putih.
Baca juga: Menakar Masa Depan Bitung Setelah Penangkapan Ikan Terukur
Tomi Lahamendu (63), warga Kelurahan Dendengan Dalam, Manado, yang turut menghadiri kampanye itu, teguh mendukung Ganjar karena suka dengan program KTP Sakti serta Internet Supercepat, Gratis, dan Merata. Ia juga menilai pasangan Ganjar-Mahfud bersih, merakyat, dan paham hukum.
Ia juga menyebut keputusan Mahfud untuk mundur dari jabatan Menko Polhukam sebagai contoh yang baik. ”Itu wajar saja. Saya lebih suka begitu. Coba (pasangan calon lain) ikuti jalan Pak Mahfud,” kata Tomi.
Di panggung yang sama, Rio Dondokambey, Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) Sulut Ganjar-Mahfud, mengapresiasi antusiasme publik untuk hadir mendengarkan orasi Ganjar. Ia mengajak masyarakat untuk mengajak semua pemilih mencoblos Ganjar-Mahfud karena pengalaman mereka di bidang eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
”Dua tahun Jawa Tengah mendapatkan berkat dari Pak Ganjar sebagai gubernur. Niscaya kalau kita semua berkenan, kalau Tuhan berkenan, berkat yang dirasakan Jawa Tengah akan dirasakan seluruh Indonesia,” kata Rio.
Baca juga: ”Desak Anies” dan Komitmen Menyerap Aspirasi Pemilih Muda
Richard Sualang, Ketua Dewan Pengurus Cabang PDI-P Manado, menyatakan kampanye Hajatan Rakyat ditargetkan mendatangkan 40.000-50.000 orang dari seluruh Sulut. Selain pendukung PDI-P, datang pula simpatisan partai pengusung lainnya, yaitu PPP, Hanura, dan Perindo.
”Ini (jumlah kehadiran) sangat menggembirakan karena ada yang belum sampai di lokasi. Nantinya, saya akan turut memenangkan Ganjar-Mahfud, bergerak dan berjuang. Apa yang bisa kami lakukan dengan usaha semaksimal mungkin di Manado,” katanya.