Anies Baswedan: Jadilah Pemilih Rasional
Capres Anies Baswedan meminta pemilih memilih secara rasional dengan mempertimbangkan rekam jejak tiap capres.
SLEMAN, KOMPAS — Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, tidak akan memaksa masyarakat memilih dirinya dan Muhaimin Iskandar dalam Pemilihan Presiden 2024. Namun, dia meminta agar warga memilih dengan cara rasional.
Hal itu dikatakan Anies dalam acara ”Desak Anies” yang digelar di Rocket Convention Hall di Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (23/1/2024).”Desak Anies”adalah bagian dari rangkaian kampanye Anies. Banyak dihadiri anak muda, acara ini bertujuan menyerap aspirasi pemilih.
Dalam kesempatan kali ini, ribuan orang ikut serta. Desak Anies ke-2 di DIY ini juga dihadiri politisi senior Amien Rais dan guru SMP Anies Baswedan, Jono.
Anies mengatakan, metode memilih secara rasional, menurut dia, dilakukan dengan melihat setiap gagasan dan pemikiran yang disampaikan semua capres-cawapres. Dengan itu, masyarakat nantinya bisa melihat pemikiran siapa yang mendekati atau sama dengan keinginan pribadi.
Baca juga: Sisa Sebulan Kampanye, Anies-Muhaimin Bakal Perbanyak Kampanye Dialogis
”Pilih pasangan pemimpin yang memiliki pemikiran atau gagasan yang paling mirip dengan pemikiran Anda. Kepada pasangan itulah Indonesia nantinya Anda titipkan,” ujarnya.
Selain itu, dia berharap pemilih juga mengajak orang di sekitarnya melakukan hal serupa. Tujuannya, agar metode memilih secara rasional semakin banyak dilakukan.
”Dengan semakin banyak orang memilih secara rasional, maka secara otomatis akan meningkatkan kualitas pelaksanaan demokrasi di Indonesia,” ujarnya.
Anies mengatakan, tidak bisa memaksa semua orang untuk sepakat dengannya. Ia maklum, setiap orang memiliki perasaan setuju atau tidak setuju dengan persentase berbeda. Memilih calon presiden, katanya, bermakna memilih tokoh atau siapa yang akan diberi kewenangan.
Oleh karena itu, metode memilih pun harus benar-benar dilakukan hati-hati. Cara berpikir setiap calon, susunan formulasi menyelesaikan masalah, dan rekam jejaknya selama ini, penting diperhatikan.
”Semua harus dilakukan hati-hati. Memilih presiden tidak mungkin hanya didasari penilaian dengan melihat foto atau mempertimbangkan faktor kelucuan,” ujarnya.
Baca juga: ”Desak Anies” dan Komitmen Menyerap Aspirasi Pemilih Muda
Malik (21), peserta ”Desak Anies”, merasa telah memilih secara rasional. Ia sudah menghimpun dan mengikuti rekam jejak dari semua pasangan capres-cawapres. ”Semua sudah saya simpan dan dari situlah saya sudah menentukan pilihan,” ujarnya.
Emilia (22), peserta ”Desak Anies” lainnya, mengatakan, setiap pemilih semestinya menganalisis pemikiran dan gagasan setiap pasangan capres-cawapres. Dia juga berharap pemilih bisa melihat para calon yang mempunyai pemikiran terbaik untuk diri sendiri dan lingkungan sekitarnya.
”Analisa semacam itu penting dilakukan sehingga kebijakan dari pemimpin yang dipilih tersebut dipastikan bisa memberikan kebaikan bagi masyarakat banyak,” ujar mahasiswa pascasarjana di Universitas Negeri Yogyakarta asal Jambi ini.