Sleman Berpotensi Cetak Terbanyak Pemilih Pindah Se-Nusantara
Mahasiswa jadi pendorong Kabupaten Sleman berpotensi catatkan jumlah pemilih pindah memilih terbesar di Nusantara.
SLEMAN, KOMPAS — Dalam seminggu terakhir, jumlah pemilih yang mendaftar pindah memilih di Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, terus meningkat. Bahkan, satu hari terakhir, pemilih yang mengajukan pindah memilih mencapai 2.020 orang.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sleman Ahmad Baehaqi mengatakan, pemilih yang daftar untuk memilih di Kabupaten Sleman masih terus berdatangan pada Senin malam hingga menjelang pukul 23.59 WIB, yang merupakan batas akhir pendaftaran gelombang pertama.
”Kami menerima pendaftar terakhir, pendaftar ke-2.020, pada Senin malam pukul 23.53,” ujarnya, Selasa (16/1/2023).
Penerimaan pendaftaran pemilih yang pindah memilih sudah dibuka sejak Juni 2023. Pendaftaran bisa dilakukan di kantor KPU Kabupaten Sleman, atau dilakukan di tingkat kecamatan melalui petugas panitia pemilihan kecamatan (PPK) setempat.
KPU Kabupaten Sleman juga sudah berkoordinasi dengan universitas-universitas di wilayah Sleman. Khusus kalangan mahasiswa juga bisa langsung mendaftarkan diri difasilitasi oleh kampus.
Baca juga: Warga Antusias Urus Pindah Memilih di Banjarmasin
Rata-rata jumlah pemilih yang mendaftar ke kantor KPU Kabupaten Sleman untuk pindah memilih sebelumnya berkisar 500-1.000 orang per hari. Namun, dalam seminggu terakhir, jumlah pemilih telah menembus lebih dari 1.000 orang per hari. Hal ini terjadi karena banyak pemilih mengaku tidak sempat mendaftar lebih awal karena terhalang kesibukan.
Biasanya, Kabupaten Sleman mencatatkan angka jumlah pemilih pindah memilih terbesar di Nusantara.
Merespons kondisi tersebut, dalam sepekan terakhir, KPU Kabupaten Sleman menempatkan 14 operator pendaftaran. Jumlah ini jauh lebih banyak dibandingkan hari-hari sebelumnya yang hanya empat tenaga operator.
”Beberapa personel dari KPU DIY dan sejumlah anggota PPK bahkan ada yang sengaja ditempatkan membantu kami menerima pendaftaran pemilih di Kabupaten Sleman,” ujarnya.
Antusiasme pindah memilih di Kabupaten Sleman, menurut dia, cenderung selalu tinggi, dengan banyaknya perguruan tinggi di wilayah ini. Hal itu juga menyebabkan jumlah pemilih yang pindah memilih di Kabupaten Sleman selalu terbilang besar.
”Biasanya, Kabupaten Sleman mencatatkan angka jumlah pemilih pindah memilih terbesar di Nusantara,” ujarnya.
Total jumlah pemilih yang pindah memilih di Kabupaten Sleman tahun ini masih akan direkapitulasi dan baru diketahui pada Kamis (18/1/2024).
Jesi (21), mahasiswa asal Palangkaraya, Kalimantan Tengah, mengatakan, dirinya hampir terlupa untuk daftar pindah memilih. Beberapa hari lalu, dia mendaftarkan diri secara daring melalui tautan yang diberikan pihak kampus.
”Tahapan selanjutnya saya tidak tahu. Biarlah nanti selanjutnya kampus yang mengurus,” ujar mahasiswa di Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa di Kota Yogyakarta ini.
Baca juga: Batas Waktu Pindah Memilih Tidak Diperpanjang
Jesi menuturkan, dirinya sebenarnya tidak terlalu memusingkan akan memilih siapa dalam pilpres. Dia hanya merasa lega karena sudah mengurus semua syarat dan bisa memberikan hak suara untuk pertama kalinya pada tahun ini.
Silvy Dian (26), mahasiswa pascasarjana di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, mengatakan, sebagai warga asal Padang, Sumatera Barat, dirinya pun paham untuk mendaftarkan diri untuk pindah memilih.
Namun, hal itu tidak dilakukannya karena tak mau repot mengurus berbagai syarat. Apalagi, ia merasa belum yakin dan kurang berminat memberikan hak suara. ”Saya tidak tahu harus memilih siapa dalam pilpres nanti,” ujarnya.