logo Kompas.id
NusantaraKunjungi Umat Kristiani di...
Iklan

Kunjungi Umat Kristiani di Sumut, Mahfud MD Sebut Indonesia Sudah Selesai Urusan Toleransi

Mahfud MD sebut Indonesia sudah selesai urusan toleransi. Mahfud sebut terbiasa sejak kecil main ke gereja.

Oleh
NIKSON SINAGA
· 3 menit baca
Calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD, memberikan sambutan di Gereja Bethel Indonesia Rumah Persembahan, Medan, Sumatera Utara, Minggu (14/1/2024).
KOMPAS/NIKSON SINAGA

Calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD, memberikan sambutan di Gereja Bethel Indonesia Rumah Persembahan, Medan, Sumatera Utara, Minggu (14/1/2024).

MEDAN, KOMPAS — Calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD, menyapa umat Kristiani di Sumatera Utara, Minggu (14/1/2024). Dia berkunjung ke Gereja Bethel Indonesia atau GBI Rumah Persembahan Medan, GBI Selecta, dan bertemu pimpinan Huria Kristen Batak Protestan di Kabupaten Tapanuli Utara. Mahfud menyebut bahwa Indonesia sudah selesai dalam urusan toleransi.

”Bagi saya, kalau di Indonesia urusan toleransi dan lain-lain, sudah selesai. Sejak kecil kita sudah terbiasa hidup dalam perbedaan. Saya yang hidup di daerah yang sangat tradisional di Madura saja sudah biasa sejak kecil main ke gereja, main ke pura, dan sebagainya,” kata Mahfud saat memberikan sambutan di GBI Rumah Persembahan.

Di Medan, Mahfud antara lain didampingi oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Hamonangan Laoly, Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo, dan Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut Rapidin Simbolon. Mahfud disambut oleh umat dan pemimpin GBI Rumah Persembahan.

Baca juga: Mahfud MD Apresiasi Dukungan Sukarelawan, Dinilai Berpengaruh Besar

Calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD, menghadiri acara Dhaup Ageng di Puro Pakualaman, Yogyakarta, Rabu (10/1/2024).
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD, menghadiri acara Dhaup Ageng di Puro Pakualaman, Yogyakarta, Rabu (10/1/2024).

Mahfud menyebut, umat beragama di Indonesia disatukan oleh kepentingan, pandangan, dan visi yang sama, yakni pemerintahan yang bersih, demokrasi yang jujur, pemberantasan korupsi, dan memerangi ketidakadilan. Kesamaan itu kemudian diikat oleh ideologi negara, yakni Pancasila.

”Indonesia itu bukan hanya nation atau bangsa, melainkan notion, yakni ide dan cita-cita hidup bersama dengan penuh kerukunan dan kebersamaan di dalam keberbedaan,” katanya.

Namun, beberapa dekade terakhir ini muncul gerakan yang sangat keras yang kemudian disebut sebagai gerakan ekstrem beragama. Ada tiga ujung kegiatannya. Pertama, intoleransi, yakni sikap tidak suka terhadap orang yang berbeda tetapi diam saja. Kedua, infiltrasi, yaitu sikap menyebarkan pemikiran dan ideologinya. Ketiga, terorisme, yakni orang yang tidak mau orang lain hidup kalau berbeda.

Iklan

Menurut Mahfud, pemberantasan terorisme mengalami kemajuan yang cukup baik. Tidak ada tindakan terorisme yang meledakkan bom dalam dua tahun terakhir. Tindakan terorisme terakhir adalah peledakan bom di depan Gereja Katedral Makassar pada 8 Maret 2021.

Penegakan hukum

Tindakan radikalisme, menurut Mahfud, tidak sepenuhnya karena anti terhadap agama lain. Banyak orang ikut dalam kelompok radikalisme karena merasakan ketidakadilan. Mereka yang hidup dalam kemiskinan dan termarjinalkan lebih rentan terpapar dan melakukan tindakan radikalisme. Hal ini membuat radikalisme kian masif.

Indonesia itu bukan hanya nation atau bangsa, melainkan notion, yakni ide dan cita-cita hidup bersama dengan penuh kerukunan dan kebersamaan di dalam keberbedaan.

Kunci untuk menekan radikalisme tidak semata hanya dengan penegakan hukum, tetapi dengan menciptakan keadilan, menegakkan hukum dengan baik, dan pada gilirannya membuka pintu kemajuan di bidang ekonomi.

Masyarakat menyambut calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD, dengan spanduk tentang kepastian hukum reforma agraria saat tiba di Medan, Sumatera Utara, Minggu (14/1/2024).
KOMPAS/NIKSON SINAGA

Masyarakat menyambut calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD, dengan spanduk tentang kepastian hukum reforma agraria saat tiba di Medan, Sumatera Utara, Minggu (14/1/2024).

”Oleh karena itu, mari kita berjuang dengan kesamaan hati kita bahwa Indonesia ini adalah milik kita bersama. Hidup bersama dengan penuh kerukunan, kebersamaan di dalam keberbedaan,” kata Mahfud.

Hary menyampaikan terima kasih karena ribuan jemaat yang menyambut Mahfud dan rombongan dengan baik. Kunjungan itu merupakan bagian dari prinsip toleransi yang dipegang teguh oleh Mahfud.

Dia menyebut, Indonesia membutuhkan pemimpin yang memiliki tujuh ciri, yakni pengetahuan yang baik, pengalaman di bidang hukum, tidak korupsi atau tamak, tidak memiliki kepentingan pribadi, sehat jasmani dan rohani, sayang keluarga, serta mempunyai sikap toleransi.

Dari Medan, Mahfud dijadwalkan menghadiri acara di Perkampungan Pemuda Gereja HKBP Jetun di Tapanuli Utara. Di tempat itu, Mahfud bertemu pimpinan Gereja HKBP dan menghadiri diskusi bertema ”Refleksi Konflik Agraria di Sumatera Utara”.

Lihat juga: Mahfud MD: UU KPK Perlu Dikembalikan seperti Semula

Editor:
CHRISTOPERUS WAHYU HARYO PRIYO
Bagikan