Kapal Perang Disiapkan untuk Distribusi Logistik Pemilu di Kepulauan
Logistik pemilu di wilayah Jawa Timur telah mencapai 90 persen dan ditargetkan tuntas seluruhnya pada 15 Januari 2024.
SURABAYA, KOMPAS — Pengadaan logistik pemilihan umum presiden dan legislatif di wilayah Jawa Timur telah mencapai 90 persen dan ditargetkan tuntas seluruhnya pada 15 Januari 2024. Selanjutnya, logistik tersebut mulai didistribusikan dengan mendahulukan daerah kepulauan. Kapal perang pun disiagakan untuk mengantisipasi cuaca buruk di wilayah perairan.
Ketua Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur Choirul Anam mengatakan, KPU Jatim telah menetapkan 31.402.838 pemilih yang tersebar di 38 kabupaten dan kota pada Pemilu 2024. Jumlah pemilih tersebut merupakan daftar pemilih tetap (DPT) terbesar setelah Jawa Barat.
Agar para pemilih tersebut bisa menyalurkan hak suaranya dalam pemilihan umum presiden dan wakil presiden serta pemilihan legislatif, diperlukan dukungan logistik yang baik. Adapun logistik pemilu terbagi menjadi dua kategori, yakni perlengkapan pemungutan suara yang utama berupa surat suara, kotak suara, tinta, bilik suara, alat segel, dan alat coblos.
Selain itu, disiapkan perlengkapan pemungutan suara pendukung, seperti sampul, tanda pengenal, karet, lem, kantong plastik, pena, gembok, formulir, stiker kotak suara, tali pengikat alat pencoblos, serta alat bantu lainnya.
Baca juga: Menanti Cipratan Rezeki di Tengah Pesta Demokrasi
”Untuk perlengkapan pemungutan suara yang utama ini sudah selesai diproduksi 100 persen dan telah didistribusikan di gudang-gudang logistik KPU kabupaten/kota di Jatim. Demikian juga perlengkapan pendukung sudah ada di gudang logistik karena diproduksi oleh produsen lokal di kabupaten/kota,” ujar Anam, Minggu (24/12/2023) malam.
Adapun logistik Pemilu 2024 yang masih dalam proses pengerjaan antara lain formulir salinan DPT, salinan DPT B, serta daftar pasangan calon (DPC). Formulir-formulir tersebut bukan logistik utama, melainkan tetap harus dipastikan selesai tepat waktu agar bisa didistribusikan seluruhnya pada Januari 2024.
Anam mengatakan, logistik utama sudah ada di setiap kabupaten dan kota karena masih memerlukan proses sortir surat suara, pelipatan surat suara, hingga pengaturan kotak suara. Setelah seluruh logistik siap, baru didistribusikan ke kecamatan dan desa atau kelurahan.
Pendistribusian logistik Pemilu 2024 di kecamatan dan desa dilakukan mendekati hari pencoblosan karena tidak semua PPK memiliki gudang penyimpanan yang memadai. Namun, khusus di daerah rawan, seperti wilayah kepulauan, distribusi logistik akan dilakukan lebih awal.
Wilayah kepulauan di Jatim antara lain tersebar Kabupaten Sumenep, Sampang, Situbondo, Gresik, dan Probolinggo. Transportasi menuju wilayah kepulauan tersebut hanya bisa dilakukan menggunakan jalur laut dan mayoritas mengandalkan perahu rakyat.
Baca juga: KPU Surabaya Memulai Penyortiran dan Pelipatan Surat Suara Pemilu 2024
Namun, dalam kondisi cuaca hujan disertai angin kencang dan gelombang tinggi, perahu rakyat tidak berani berlayar. Kapal milik pemerintah juga ada tetapi tidak setiap hari beroperasi, bahkan bisa sebulan sekali.
”Mengantisipasi cuaca buruk di wilayah kepulauan tersebut, KPU Jatim memberikan toleransi pengiriman logistik dengan jangka waktu yang lebih panjang. Kami juga telah bekerja sama dengan Koarmada II dan kepolisian terkait kebutuhan pengiriman logistik menggunakan kapal perang,” kata Choirul Anam.
Dia menambahkan, dalam kondisi darurat seperti itu, logistik pemilu yang ada di gudang KPU kabupaten akan dibawa ke Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, terlebih dahulu. Selanjutnya, logistik tersebut diangkut menggunakan kapal perang milik Koarmada II menuju wilayah kepulauan, seperti Masalembu, Gili Iyang, dan Pulau Kambing.
Kami juga telah bekerja sama dengan Koarmada II dan kepolisian terkait kebutuhan pengiriman logistik menggunakan kapal perang,
Selain terus memantau proses produksi logistik dan rencana pendistribusiannya ke daerah-daerah, KPU Jatim telah melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Polda Jatim terkait sinergisitas pelaksanaan tugas dan fungsi dalam penyelenggaraan pemilu dan pilkada serentak 2024 di wilayah Jawa Timur. Acara tersebut berlangsung pada Minggu malam di Surabaya.
Acara dihadiri Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Irjen Imam Sugianto dan Pangdam V Brawijaya Mayjen Rafael Granada Baay. Dalam kesempatan itu, Imam dan Rafael mengatakan mendukung penuh pelaksanaan Pemilu 2024, terutama terkait pengamanan logistik.
Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat KPU Jatim Gogot Cahyo Baskoro menambahkan, saat ini pihaknya tengah menggelar rapat pimpinan dan konsolidasi wilayah KPU provinsi bersama kabupaten dan kota seluruh Jatim yang digelar pada 24-26 Desember 2023. Agendanya antara lain meneguhkan komitmen para penyelenggara pemilu agar siap melaksanakan dan menyukseskan seluruh tahapan pemilu.
Sementara itu, Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali meminta masyarakat berpartisipasi dalam pilihan umum dengan menjaga kerukunan sebagai aset terbesar bagi warga Sidoarjo. Siapa pun pilihannya, warga harus tetap menjunjung tinggi kerukunan dan persatuan agar tidak memicu konflik sosial.
Adapun Kepala Desa Banjarsari Moehammad Nidlomudin mengatakan, masyarakat cukup antusias menyambut Pemilu 2024. Karena itu, pihaknya menggelar acara Deklarasi Pemilu Damai Pemilih Pemula 2024 di desanya pada Minggu.
”Tujuannya antara lain mengenalkan pemilu kepada anak-anak muda dan meminta mereka berkomitmen untuk menjaga situasi yang kondusif di Sidoarjo selama tahun politik ini,” ujar Nidlomudin.
Baca juga: Anggaran Pilkada 2024: Rp 845 Miliar untuk KPU Jatim, Rp 111 Miliar untuk Bawaslu Jatim