logo Kompas.id
NusantaraBerlarutnya Penantian di Hutan...
Iklan

Pengakuan Hutan Adat

Berlarutnya Penantian di Hutan Adat

Berlarutnya konflik hutan adat di Sumatera dan Kalimantan mengorbankan ruang kelola dan nyawa warga.

Oleh
ERIKA KURNIA, DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO, ZULKARNAINI, NIKSON SINAGA, IRMA TAMBUNAN
· 1 menit baca
Aparat Polda Kalteng menjaga proses olah TKP di lokasi kejadian penembakan warga Seruyan hingga satu orang tewas tertembak, Oktober 2023.
KOMPAS/DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO

Aparat Polda Kalteng menjaga proses olah TKP di lokasi kejadian penembakan warga Seruyan hingga satu orang tewas tertembak, Oktober 2023.

Konflik mewarnai penantian terhadap pengakuan negara atas hutan-hutan adat di Sumatera dan Kalimantan. Tak sedikit ruang kelola dikorbankan menyebabkan hilangnya ruang kelola bagi masyarakat.

Hutan adat di Bangkal, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, misalnya, telah hilang berganti sawit. Tidak hanya lahan bernafkah yang musnah, nyawa warga pun ikut melayang.

Editor:
CHRISTOPERUS WAHYU HARYO PRIYO
Bagikan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 19 dengan judul "Berlarutnya Penantian di Hutan Adat".

Baca Epaper Kompas
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Artikel Terkait
Belum ada artikel
Iklan