logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊPeradaban Sunyi Kemenyan Tanah...
Iklan

Peradaban Sunyi Kemenyan Tanah Batak yang Mendunia

Masyarakat adat di hutan kemenyan menghasilkan triliunan rupiah. Mereka menghidupi tradisi marhaminjon berabad-abad.

Oleh
NIKSON SINAGA, ERIKA KURNIA
Β· 1 menit baca
Anggota Masyarakat Adat Nagasaribu Onan Harbangan, Sarno Simamora (37), di hutan adat kemenyan, Desa Pohan Jae, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Jumat (17/11/2023).
KOMPAS/NIKSON SINAGA

Anggota Masyarakat Adat Nagasaribu Onan Harbangan, Sarno Simamora (37), di hutan adat kemenyan, Desa Pohan Jae, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Jumat (17/11/2023).

Peradaban kemenyan hidup berabad-abad lamanya di Tanah Batak. Dalam jalan sunyi menjaga hutan, masyarakat adat telah menghasilkan triliunan rupiah setiap tahun. Semerbak kemenyan menyebar ke seluruh dunia.

Suasana di Desa Pandumaan dan Sipituhuta, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, lengang, Rabu (15/11/2023) siang. Hanya terlihat anak-anak bermain di halaman dan sejumlah ibu mengerjakan aktivitas rumah tangga.

Editor:
IRMA TAMBUNAN
Bagikan