kebencanaan
Belajar Waspada dari Kasus Erupsi Marapi
Banyaknya korban erupsi Gunung Marapi dari aktivitas pendakian yang tetap dibuka meskipun status Level II atau Waspada yang berlaku sejak 3 Agustus 2011 tak pernah dicabut.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F12%2F05%2F9e6a4c15-4e4c-4dfb-99e0-08bce4be2424_jpg.jpg)
Anggota PMI membawa jenazah korban erupsi Gunung Marapi ke pos DVI Biddokkes Polda Sumbar untuk diidentifikasi di RSUD dr Achmad Mochtar Bukittinggi, Sumatera Barat, Selasa (5/12/2023) malam.
Tangisan pecah ketika petugas menuliskan nama Yasirli Amri (20) di papan daftar jenazah teridentifikasi. Abang, paman, para sepupu, dan saudara lainnya bercucuran air mata. Adapun sang ayah sekaligus orangtua tunggal, Welman (66), berusaha tetap tegar dengan mata sembab dan berkaca-kaca.
”Semua sudah tersurat di atas, manusia tidak bisa mengubahnya,” kata Welman lirih seusai mendapat kepastian soal nasib putrinya di pos DVI Biddokes Polda Sumatera Barat di RSUD dr Achmad Mochtar Bukittinggi, Selasa (5/12/2023) malam.