logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊHujan Belum Turun, Defisit...
Iklan

Hujan Belum Turun, Defisit Pangan Bayangi NTT

Masalah defisit pangan mulai membayangi Nusa Tenggara Timur. Kondisi itu terjadi akibat kekeringan ekstrem sepanjang tahun 2023 yang menyebabkan musim tanam menjadi tidak menentu.

Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
Β· 1 menit baca
Potongan kayu di kebun tadah hujan yang baru dibuka di Desa Bena, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Selasa (21/11/2023). Kebun tadah merupakan model pertanian lahan kering dengan komoditas andalan berupa jagung, umbi-umbian, dan kacang-kacangan.
FRANSISKUS PATI HERIN

Potongan kayu di kebun tadah hujan yang baru dibuka di Desa Bena, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Selasa (21/11/2023). Kebun tadah merupakan model pertanian lahan kering dengan komoditas andalan berupa jagung, umbi-umbian, dan kacang-kacangan.

KUPANG, KOMPAS β€” Kekeringan ekstrem sepanjang tahun 2023 menyebabkan musim tanam di Nusa Tenggara Timur menjadi tidak menentu. Kondisi itu membuat NTT dibayangi masalah defisit pangan. Meski begitu, sejumlah petani lahan kering tadah hujan di provinsi itu tetap menyiapkan lahan untuk ditanami.

Hingga Kamis (23/11/2023), petani di sejumlah wilayah NTT terus menyiapkan lahan tadah hujan untuk ditanami. Persiapan itu, antara lain, dilakukan dengan membersihkan lahan lama dan membuka lahan baru.

Editor:
HARIS FIRDAUS
Bagikan