logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊNelayan Bengkulu Kalah...
Iklan

Nelayan Bengkulu Kalah Bertarung di Laut yang Kaya

Bengkulu menjadi provinsi dengan persentase penduduk miskin tertinggi kedua di Sumatera setelah Aceh. Kemiskinan yang semestinya bisa diatasi dengan memanfaatkan potensi perikanan di Bengkulu.

Oleh
VINA OKTAVIA
Β· 1 menit baca
Nelayan yang bermukim di kampung nelayan tradisional Malabero, Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, bergotong royong mendorong kapal yang hendak digunakan untuk melaut pada Rabu (15/11/2023) sore. Meski Bengkulu dianugerahi laut yang kaya, nelayan tradisional di sana belum merasakan kesejahteraan.
KOMPAS/VINA OKTAVIA

Nelayan yang bermukim di kampung nelayan tradisional Malabero, Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, bergotong royong mendorong kapal yang hendak digunakan untuk melaut pada Rabu (15/11/2023) sore. Meski Bengkulu dianugerahi laut yang kaya, nelayan tradisional di sana belum merasakan kesejahteraan.

Dengan susah payah, Zulkoto (50) dibantu sekitar tiga puluh tetangganya di kampung nelayan Malebero, Kota Bengkulu, mendorong perahu motor dari daratan ke bibir pantai, Rabu (15/11/2023) sore. Perahu berbahan kayu itu sengaja diturunkan karena malam itu para nelayan hendak berangkat melaut. Dibutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk mendorong perahu berukuran 20 gros ton tersebut hingga sampai di pinggir laut.

”Kami biasanya melaut sejauh 30-40 mil ke arah utara menuju perairan Lais, Kabupaten Bengkulu Utara,” ucap ayah dua anak itu sambil menyeka keringat di wajah dengan ujung kausnya. Baju putih itu tampak kusam terkena keringat hingga pelumas kapal.

Editor:
CHRISTOPERUS WAHYU HARYO PRIYO
Bagikan