JELAJAH LAUT PAPUA MALUKU
Tuna yang Sudah ”Mati” di Laut Kami
Berlimpahnya ikan yang dulu dinikmati nelayan di daerah-daerah lumbung ikan kawasan timur Indonesia terus terkikis. Nelayan harus melaut lebih jauh, lebih lama, dan lebih biaya. Itu pun tanpa jaminan hasil yang sepadan.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F09%2F19%2Fb3ceae38-6099-43d3-969c-13326f58dec1_jpg.jpg)
Warga mendorong gerobak yang berisi tangkapan nelayan di Desa Kawa, Kecamatan Seram Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, Senin (4/9/2023).
Setelah melaut lebih dari 15 jam, Umar Waymese (45) akhirnya bersandar di pesisir Desa Kawa, Kecamatan Seram Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, Senin (4/9/2023) petang. Istri, anak, dan kerabat lain menantinya dengan senyum. Mereka berharap Umar membawa banyak tuna, ikan incaran utama nelayan di desa tersebut.
Namun, angan itu pupus. Lelaki tersebut hanya membawa peluh di wajah, bau terik matahari di pakaiannya, serta puluhan ekor ikan cakalang dan tuna kecil (baby tuna) yang beratnya sekitar 3 kilogram per ekor.