logo Kompas.id
NusantaraDari Kebun ”Urban Farming” ke ...
Iklan

Dari Kebun ”Urban Farming” ke Piring Anak Balita ”Stunting”

Kegiatan ”urban farming” terus digencarkan di Kota Semarang. Selain untuk menjaga ketahanan pangan dan keasrian lingkungan, hasil pertanian urban juga digunakan untuk menambah nutrisi anak balita yang mengalami tengkes.

Oleh
KRISTI DWI UTAMI
· 1 menit baca
Anak balita penderita tengkes yang dititipkan di Rumah Pelita, Kelurahan Manyaran, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah, bersiap menyantap makan siang, Kamis (24/8/2023). Makanan bernutrisi yang diberikan kepada anak balita penderita tengkes di Rumah Pelita merupakan hasil dari pertanian urban.
KOMPAS/KRISTI DWI UTAMI

Anak balita penderita tengkes yang dititipkan di Rumah Pelita, Kelurahan Manyaran, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah, bersiap menyantap makan siang, Kamis (24/8/2023). Makanan bernutrisi yang diberikan kepada anak balita penderita tengkes di Rumah Pelita merupakan hasil dari pertanian urban.

Sembilan anak berusia di bawah lima tahun meriung di sebuah ruangan di Rumah Pelita, Kelurahan Manyaran, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (24/8/2023). Mereka adalah anak-anak penderita tengkes dari sejumlah kelurahan di Kecamatan Semarang Barat yang dititipkan di tempat itu untuk mendapat perbaikan gizi.

Mata anak-anak itu berbinar menatap makanan yang terhidang di hadapan mereka. Di atas piring, ada nasi, sate telur puyuh, dan pepes ikan kakap. Sementara itu, di dalam mangkuk, ada sayur tahu, kembang kol, wortel, dan tomat. Makanan-makanan itu tandas dalam waktu kurang dari 30 menit.

Editor:
HARIS FIRDAUS
Bagikan