OBITUARI
Konsistensi Djoko Pekik yang Melintasi Zaman
Pelukis senior Djoko Pekik berpulang dengan mewariskan karya monumental yang menandai zaman. Konsistensinya menggarap tema kerakyatan, sosial politik, dan kemanusiaan terbawa hingga akhir hayat.
![Pelukis Djoko Pekik di kediamannya di Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (3/3/2022).](https://assetd.kompas.id/eQjb0kXWRWXYSkAkpRHplbRP9OA=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F03%2F03%2F1edc1809-888b-4f31-ad63-abf1e685a929_jpg.jpg)
Pelukis Djoko Pekik di kediamannya di Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (3/3/2022).
Suara sirene ambulans memecah keramaian kawasan wisata Malioboro, Kota Yogyakarta, Sabtu (12/8/2023) siang. Dengan kawalan petugas kepolisian, ambulans tersebut berjalan lambat melewati kepadatan lalu lintas. Di dalam mobil ambulans itu, terbaring jenazah Djoko Pekik.
Pelukis senior itu meninggal dunia pada usia 86 tahun, Sabtu pagi sekitar pukul 08.00, di Rumah Sakit Panti Rapih, Yogyakarta. Dari rumah sakit itu, jenazah Pekik dibawa pulang ke rumah duka di Dusun Sembungan, Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 1 dengan judul "Konsistensi Djoko Pekik Lintasi Zaman".
Baca Epaper Kompas