Warga Pesisir Masih Bertaruh Nyawa di Laut
Kecelakaan laut di sejumlah daerah hingga mengakibatkan korban jiwa menunjukkan bahwa aspek keselamatan dalam pelayaran di perairan Nusantara masih terabaikan.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2021%2F09%2F17%2Ffd05e22a-a9a6-4b93-ade1-4a867c675cef_jpg.jpg)
Kapal Pengayoman IV milik Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia terbalik di perairan Segara Anakan Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (17/9/2021) pagi. Dua orang meninggal dalam kecelakaan itu.
JAKARTA, KOMPAS — Aspek keselamatan dalam pelayaran rakyat cenderung terabaikan. Korban jiwa terus berjatuhan. Selain karena keterbatasan sarana dan belenggu kemiskinan di pesisir, kesadaran sebagian warga dan nelayan terhadap aspek keselamatan juga masih minim.
Rentetan insiden kecelakaan di perairan terjadi selama beberapa hari terakhir. Di Buton Tengah, Sulawesi Tenggara, 15 orang meninggal saat rakit penyeberangan yang ditumpangi tenggelam di perairan Teluk Mawasangka Tengah, Senin (24/7/2023) pukul 00.20 Wita. Sebanyak 33 penumpang lain selamat.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 1 dengan judul "Warga Pesisir Masih Bertaruh Nyawa di Laut".
Baca Epaper Kompas