Penanggulangan Tengkes
Berantas ”Stunting” Dimulai dari Keluarga
Peran keluarga dalam upaya pencegahan tengkes pada anak sungguhlah besar. Namun, jebakan kemiskinan bisa menjadi faktor penghambat.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F07%2F06%2F5e180472-1005-4264-a7bf-79ebdc9aecc7_jpg.jpg)
Sejumlah ibu dan anak menunggu kedatangan Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Kampung Cegah Stunting di Desa Rimba Balai, Kecamatan Banyuasin III, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Kamis (6/7/2023). Warga mengeluhkan tingginya harga bahan pokok yang menyulitkan mereka memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Peran keluarga dalam upaya pencegahan tengkes pada anak sungguhlah besar. Namun, jebakan kemiskinan bisa menjadi faktor penghambat. Edukasi secara berkelanjutan, bahkan sedari calon pengantin, harus dilakukan agar anak Indonesia dapat terhindar dari risiko stunting.
Warga Desa Kayuara Kuning, Kecamatan Banyuasin III, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Rustini Hermayanti (37), sedang menggendong putra ketiganya, Raditya Alfahri (3), di Kampung Cegah Stunting di Desa Rimba Balai, Kecamatan Banyuasin III, Kamis (6/7/2023). Rustini tidak sendiri, ia datang bersama ratusan ibu yang berasal dari desa di sekitar kampung.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 27 dengan judul "Berantas Stunting Dimulai Dari Keluarga".
Baca Epaper Kompas