POLEMIK MA’HAD AL-ZAYTUN INDRAMAYU
MUI Minta Klarifikasi Panji Gumilang Terkait Ajaran di Al-Zaytun Indramayu
Tim investigasi Ma’had Al-Zaytun dari Majelis Ulama Indonesia dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat memanggil Panji Gumilang untuk hadir ke Gedung Sate, Jabar, Jumat (23/6/2023). Tim akan mengklarifikasi pernyataan Panji.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F06%2F23%2F897a1930-ec24-4b0c-a9c1-14b6166b710d_jpg.jpg)
Pagar kawat berduri terpasang di depan pintu masuk Mahad Al-Zaytun di Desa Mekarjaya, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Kamis (22/6/2023). Polisi memasang kawat itu untuk mengantisipasi massa Forum Solidaritas Dharma Ayu (FSDA) bertemu dengan massa di dalam Pesantren Al-Zaytun. Sebanyak 1,200 anggota kepolisian diterjunkan untuk mengamankan unjuk rasa tersebut.
INDRAMAYU, KOMPAS — Tim investigasi Ma’had Al-Zaytun dari Majelis Ulama Indonesia dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat memanggil Panji Gumilang untuk hadir ke Gedung Sate, Jabar, Jumat (23/6/2023). Tim akan mengklarifikasi sejumlah pernyataan pimpinan Al-Zaytun itu yang memicu polemik terkait pemahaman keagamaan.
Firdaus Syam, Ketua Tim Peneliti Ma’had Al-Zaytun, mengatakan, MUI pusat bersama tim dari Pemprov Jabar telah mengirimkan surat agar Panji Gumilang hadir di Gedung Sate, Bandung, Jumat siang ini. ”Surat ini dalam rangka kami melakukan tabayun, meminta klarifikasi menyangkut statement beliau yang kontroversial di media,” ungkapnya.