Perhutanan Sosial
Perhutanan Sosial di Sumsel Kekurangan Tenaga Pendamping
Percepatan perhutanan sosial di Sumatera Selatan terkendala keterbatasan tenaga pendamping dan tim pakar. Padahal, keberadaan mereka sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat di kawasan hutan.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F07%2F20%2F2f106fd3-52eb-4618-9677-8a30d600a3a1_jpg.jpg)
Petani menjemur kopi di rumah jemur kopi di demplot Lembaga Pengelola Hutan Desa Cahaya Alam bekerja sama dengan Hutan Kita Institute di Kecamatan Semende Darat Ulu, Kecamatan Muara Enim, Sumatera Selatan, Selasa (19/7/2022).
PALEMBANG, KOMPAS — Percepatan perhutanan sosial di Sumatera Selatan terkendala keterbatasan jumlah tenaga pendamping dan tim pakar. Padahal, keberadaan mereka sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam mengelola kawasan hutan.
Hal ini mengemuka dalam Rapat Kerja Himpunan Masyarakat Perhutanan Sosial di Sumsel, Senin (19/6/2023). Hadir dalam rapat tersebut sejumlah pengelola perhutanan sosial di provinsi tersebut.