logo Kompas.id
Nusantara”One Way” Lokal dan Tim Urai, ...
Iklan

”One Way” Lokal dan Tim Urai, Strategi Jateng Atasi Kepadatan Jalur Mudik

”One way” lokal dan tim urai disiapkan guna mengantisipasi kepadatan di jalur mudik Jateng pada puncak arus mudik 18 April nanti. Pemudik sepeda motor bakal dikawal secara estafet oleh polisi untuk menekan kecelakaan.

Oleh
KRISTI DWI UTAMI
· 1 menit baca
Kendaraan melintasi Jembatan Kalikuto sebagai salah satu penanda jalan tol di area Jawa Tengah di Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Rabu (12/4/2023). Dua jalan, yaitu pantura dan Tol Trans-Jawa, yang menghubungkan wilayah timur hingga barat Jawa ini akan menjadi jalur utama pemudik. Berbagai bentuk rekayasa lalu lintas nanti akan diberlakukan agar tidak terjadi penumpukan kendaraan yang berpotensi kemacetan panjang saat puncak arus mudik ataupun arus balik.
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Kendaraan melintasi Jembatan Kalikuto sebagai salah satu penanda jalan tol di area Jawa Tengah di Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Rabu (12/4/2023). Dua jalan, yaitu pantura dan Tol Trans-Jawa, yang menghubungkan wilayah timur hingga barat Jawa ini akan menjadi jalur utama pemudik. Berbagai bentuk rekayasa lalu lintas nanti akan diberlakukan agar tidak terjadi penumpukan kendaraan yang berpotensi kemacetan panjang saat puncak arus mudik ataupun arus balik.

SEMARANG, KOMPAS — Penerapan sistem satu arah atau one way masih diandalkan untuk menekan risiko kemacetan saat puncak arus mudik di Jawa Tengah, Selasa (18/4/2023). Untuk menghadapi hal serupa di jalur arteri pantura, tim urai kemacetan bakal disiagakan.

Sejak Sabtu (15/4/2023), volume kenaikan jumlah kendaraan sudah terasa di Jateng. Di Gerbang Tol Kalikangkung, misalnya, ada kenaikan jumlah volume kendaraan. Dari sekitar 1.000 kendaraan per jam pada akhir pekan biasa, kini tercatat lebih kurang 1.200 unit per jam.

Editor:
CORNELIUS HELMY HERLAMBANG
Bagikan