logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊKorban Terus Berjatuhan, Warga...
Iklan

Korban Terus Berjatuhan, Warga Jateng Diimbau Tidak Main-main dengan Petasan

Ledakan petasan terus memakan korban jiwa ataupun menimbulkan luka-luka di Jawa Tengah. Produksi petasan diimbau untuk segera dihentikan guna mencegah jatuhnya lebih banyak korban.

Oleh
KRISTI DWI UTAMI
Β· 1 menit baca
Polisi membawa barang bukti atas kasus peredaran bahan peledak untuk bahan baku pembuatan petasan di Kantor Kepolisian Daerah Jawa Tengah, Kota Semarang, Rabu (5/4/2023). Polda Jawa Tengah menangkap 90 pelaku sebagai produsen, distributor, dan penjual bahan baku petasan dari seluruh wilayah Jawa Tengah. Budaya menyalakan petasan selama bulan Ramadhan ini menjadi tradisi yang membahayakan karena menggunakan bahan peledak.
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Polisi membawa barang bukti atas kasus peredaran bahan peledak untuk bahan baku pembuatan petasan di Kantor Kepolisian Daerah Jawa Tengah, Kota Semarang, Rabu (5/4/2023). Polda Jawa Tengah menangkap 90 pelaku sebagai produsen, distributor, dan penjual bahan baku petasan dari seluruh wilayah Jawa Tengah. Budaya menyalakan petasan selama bulan Ramadhan ini menjadi tradisi yang membahayakan karena menggunakan bahan peledak.

SEMARANG, KOMPAS β€” Korban jiwa ataupun luka akibat ledakan petasan terus berjatuhan di Jawa Tengah. Yang terbaru, seorang anak asal Kabupaten Kebumen meninggal setelah menderita luka parah dalam insiden ledakan petasan. Polisi dan pemerintah setempat mengimbau kebiasaan bermain petasan segera dihentikan karena lebih banyak mendatangkan kerugian bagi masyarakat.

Peristiwa ledakan petasan di Kebumen terjadi pada Senin (10/4/2023). Peristiwa itu menimpa BY (17) yang tengah meracik petasan di rumahnya, Desa Bulurejo, Kecamatan Ayah, Kebumen. Akibat ledakan tersebut, BY menderita luka parah dan dilarikan ke rumah sakit. Setelah dirawat di Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Gombong, BY meninggal pada Selasa (11/4/2023) pagi (Kompas.id, 11/4/2023).

Editor:
RINI KUSTIASIH
Bagikan