Mengatasi Tengkes ala Kota Surabaya
Kerja sama dan program terpadu menjadikan Surabaya, Jawa Timur, sukses menekan kasus tengkes atau ”stunting” sehingga prevalensi yang 4,8 persen menjadi yang terendah.
Poskeskel Wonokromo Siaga di Jalan Karangrejo VI, Surabaya, Jawa Timur, ramai dengan kehadiran ibu-ibu yang membawa anak-anak balita, Sabtu (8/4/2023) pagi. Di sini, tim Puskesmas Wonokromo mengukur tinggi badan dan menimbang bobot anak-anak itu. Seusai pencatatan, anak-anak diberi susu cair dalam kemasan kaleng dan mainan.
Ibu-ibu kemudian mengikuti pengarahan program Posyandu Ayuktinting alias AYo UKur dan TINGkatkan pencegahan stunTING. Selain itu, sosialisasi RSU Bhakti Rahayu. Dalam pengarahan, ibu-ibu lebih ”dikenalkan” lagi dengan tengkes atau stunting yang menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ialah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak adekuat.