KULI ANGKUT PELABUHAN
Nasib Terbawa Kapal hingga Mengganti Barang Bawaan Penumpang
Banyak yang memandang sebelah mata, tetapi peran kuli angkut ini vital dalam sistem ekonomi. Mereka memiliki peran yang tidak tergantikan dalam fasilitas yang masih tradisional. Ratusan tahun profesi ini tetap bertahan.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F03%2F11%2F7a2885c8-7958-4c21-bfd9-9b5fbaaf0751_jpg.jpg)
Kuli angkut membantu penumpang mengangkat barang ke atas Kapal Motor Penumpang Kelud yang hendak berangkat ke Batam dan Jakarta di Terminal Penumpang Bandar Deli, Pelabuhan Belawan, Medan, Sumatera Utara, Selasa (7/3/2023).
Bagi penumpang kapal antarpulau, jasa kuli angkut barang sangat dibutuhkan untuk mengejar waktu dan membawa barang yang berjibun. Meski berjasa, derita kuli angkut seperti tiada akhir. Saat apes, mereka bisa sampai terbawa kapal ataupun membayar ganti rugi barang bawaan penumpang yang hilang atau tertinggal.
Viktor Napitupulu (47) tampak gelisah karena belum mendapat orderan jasa mengangkut barang di Terminal Penumpang Bandar Deli, Belawan, Sumatera Utara, Selasa (7/3/2023). Padahal, Kapal Motor Penumpang (KMP) Kelud yang hendak berangkat ke Batam dan Jakarta akan segera angkat jangkar.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 11 dengan judul "Nasib Terbawa Kapal hingga Mengganti Barang Bawaan Penumpang".
Baca Epaper Kompas