logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊBalada Kuli Angkut Pelabuhan...
Iklan

Balada Kuli Angkut Pelabuhan Belawan, Dibutuhkan Tapi Terjerat Kemiskinan

Menjadi kuli angkut di pelabuhan penumpang tidak mudah. Sakit pingang dan punggung makanan sehari-hari. Kadang membayar ganti rugi barang hilang, kadang terbawa kapal. Mereka juga terjerat kemiskinan turun-temurun.

Oleh
NIKSON SINAGA
Β· 1 menit baca
Kuli angkut membantu penumpang mengangkat barang ke atas Kapal Motor Penumpang Kelud yang hendak berangkat ke Batam dan Jakarta di Terminal Penumpang Bandar Deli, Pelabuhan Belawan, Medan, Sumatera Utara, Selasa (7/3/2023). Jasa mereka sangat dibutuhkan, tetapi secara turun-temurun terjerat kemiskinan.
KOMPAS/NIKSON SINAGA

Kuli angkut membantu penumpang mengangkat barang ke atas Kapal Motor Penumpang Kelud yang hendak berangkat ke Batam dan Jakarta di Terminal Penumpang Bandar Deli, Pelabuhan Belawan, Medan, Sumatera Utara, Selasa (7/3/2023). Jasa mereka sangat dibutuhkan, tetapi secara turun-temurun terjerat kemiskinan.

Kapal Motor Penumpang Kelud akan segera berangkat dari Pelabuhan Belawan, Medan. Namun, para penumpang masih berdatangan dengan barang yang banyak. Jasa kuli angkut sangat dibutuhkan untuk mengejar waktu dan membawa barang yang berjibun. Meski berjasa, derita kuli angkut seperti tiada akhir. Kadang mereka harus membayar ganti rugi, kadang terbawa kapal.

Viktor Napitupulu (47) tampak gelisah karena belum mendapat orderan jasa kuli angkut di Terminal Penumpang Bandar Deli, Belawan, Selasa (7/3/2023). Padahal, KMP Kelud yang hendak berangkat ke Batam dan Jakarta akan segera angkat jangkar.

Editor:
RINI KUSTIASIH
Bagikan