logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊPetani Pantura Jateng Rugi...
Iklan

Petani Pantura Jateng Rugi Miliaran Rupiah akibat Banjir

Ribuan petani di pantura Jawa Tengah gagal panen dan merugi hingga miliaran rupiah akibat banjir yang merendam wilayah mereka. Selain itu, mereka juga masih harus berhadapan dengan organisme pengganggu tanaman atau hama.

Oleh
KRISTI DWI UTAMI
Β· 1 menit baca
Warga memasang tenda untuk melindungi gabah hasil panen mereka dari hujan di Desa Boto, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Senin (27/2/2023). Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional menetapkan harga batas atas pembelian gabah dan beras. Harga pembelian pemerintah di tingkat petani untuk gabah atau beras Rp 4.200 per kilogram, sedangkan harga batas atas Rp 4.550 per kilogram.
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Warga memasang tenda untuk melindungi gabah hasil panen mereka dari hujan di Desa Boto, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Senin (27/2/2023). Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional menetapkan harga batas atas pembelian gabah dan beras. Harga pembelian pemerintah di tingkat petani untuk gabah atau beras Rp 4.200 per kilogram, sedangkan harga batas atas Rp 4.550 per kilogram.

KUDUS, KOMPAS β€” Banjir yang terjadi sejak awal tahun 2023 mengakibatkan ribuan hektar lahan pertanian di sejumlah daerah di kawasan pesisir utara Jawa Tengah terendam. Kondisi itu memicu gagal panen. Kerugian yang harus ditanggung para petani akibat kejadian itu mencapai miliaran rupiah.

Hingga akhir Februari, sejumlah wilayah di Kabupaten Kudus dan Pati dilaporkan masih terendam banjir. Selain merendam permukiman, banjir yang terjadi akibat cuaca buruk serta jebolnya tanggul sungai itu turut menggenangi lahan pertanian masyarakat.

Editor:
CHRISTOPERUS WAHYU HARYO PRIYO
Bagikan