logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊLindungi Anak dari Limbah...
Iklan

Lindungi Anak dari Limbah Elektronik

Lebih dari 200 anak di Makassar bekerja jadi pemulung. Limbah elektronik salah satu yang banyak dikumpulkan. Keselamatan dan kesehatan mereka terancam. Keterlibatan semua pihak diperlukan untuk menyelamatkan mereka.

Oleh
RENY SRI AYU ARMAN
Β· 1 menit baca
Timbulan sampah di TPA Tamangapa, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (20/9/2021), tampak menggunung. Sampah menjadi salah satu persoalan pelik yang dihadapi Makassar.
KOMPAS/RENY SRI AYU ARMAN

Timbulan sampah di TPA Tamangapa, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (20/9/2021), tampak menggunung. Sampah menjadi salah satu persoalan pelik yang dihadapi Makassar.

MAKASSAR, KOMPAS β€” Limbah elektronik saat ini mengancam keselamatan dan kesehatan anak-anak yang bekerja sebagai pemulung. Sejak dua tahun lalu Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Makassar telah mengeluarkan larangan bekerja di tempat berbahaya bagi anak-anak. Sayangnya, tuntunan ekonomi membuat mereka kembali memulung.

Pertengahan Februari lalu, Save the Children merilis hasil riset yang menemukan bahwa lebih dari 200 anak berusia 6-17 tahun di Kota Makassar bekerja sebagai pemulung. Limbah elektronik adalah salah satu yang banyak dikumpulkan. Mereka juga terlibat dalam proses pemilahan, seperti membakar plastik secara terbuka dan membongkar komponen papan sirkuit dengan cara yang tidak aman.

Editor:
Bagikan