PERGURUAN TINGGI
Dosen UGM Tolak Gelar Guru Besar Kehormatan bagi Tokoh Non-akademik
Sejumlah dosen UGM, Yogyakarta, menyampaikan pernyataan menolak usulan pemberian gelar guru besar kehormatan kepada individu di sektor non-akademik. Pernyataan itu tercantum dalam surat yang beredar di media sosial.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2020%2F10%2F21%2Fc33bd21d-15e5-4d95-a89a-ed270e71f615_jpg.jpg)
Ilustrasi. Universitas Gadjah Mada menggelar upacara wisuda program pascasarjana di halaman Balairung UGM, Yogyakarta, Rabu (21/10/2020). Upacara tersebut digelar secara daring dan luring dengan menghadirkan 20 perwakilan wisudawan.
YOGYAKARTA, KOMPAS — Sejumlah dosen Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, menyampaikan pernyataan sikap untuk menolak usulan pemberian gelar guru besar kehormatan kepada individu di sektor non-akademik. Pernyataan sikap para dosen UGM itu tercantum dalam sebuah surat yang beredar di media sosial selama beberapa hari terakhir.
Surat tertanggal 22 Desember 2022 itu ditujukan kepada Rektor UGM serta ketua, sekretaris, ketua-ketua Komisi, dan anggota Senat Akademik UGM. Dalam surat tersebut terdapat enam poin pernyataan dari para dosen.