logo Kompas.id
NusantaraKB Efektifkan Kelahiran di...
Iklan

KB Efektifkan Kelahiran di Bali

Hasil ”long form” Sensus Penduduk 2020 mengindikasikan jumlah kelahiran anak di Bali cenderung menurun dalam lima dekade terakhir. Peerencanaan keluarga dinilai efektif mengatur kelahiran anak.

Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
· 1 menit baca
Anak-anak warga Kampung Rawa Rotan, Selapajang Jaya, Neglasari, Kota Tangerang, Banten, bermain di anak Kali Perancis sepulang sekolah, Senin (28/1/2019). Bermain di kali sudah menjadi salah satu aktivitas selepas sekolah.
KRISTIAN OKA PRASETYADI UNTUK KOMPAS

Anak-anak warga Kampung Rawa Rotan, Selapajang Jaya, Neglasari, Kota Tangerang, Banten, bermain di anak Kali Perancis sepulang sekolah, Senin (28/1/2019). Bermain di kali sudah menjadi salah satu aktivitas selepas sekolah.

DENPASAR, KOMPAS — Hasil pembaruan data (long form) Sensus Penduduk 2020 di Provinsi Bali mengindikasikan jumlah kelahiran anak di Bali cenderung menurun sejak 1970-an. Rata-rata dua anak dilahirkan di Bali dari setiap perempuan usia subur selama masa reproduksinya. Keluarga di Bali dinilai menyiapkan dan merencanakan kelahiran anak dengan mempertimbangkan kemampuan ekonomi rumah tangga.

Laporan hasil long form Sensus Penduduk 2020, yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Senin (30/1/2023), menunjukkan tren penurunan angka kelahiran total (total fertility rate/TFR) di Bali selama lima dekade sejak Sensus Penduduk (SP) 1971 sampai long form SP 2020. Hasil SP 1971 menunjukkan TFR di Bali sebesar 5,96, atau rata-rata lima sampai enam anak dilahirkan setiap perempuan usia subur di Bali. Adapun hasil long form SP 2020 menunjukkan TFR di Bali sebesar 2,04, atau rata-rata dua sampai tiga anak dilahirkan setiap perempuan usia subur di Bali.

Editor:
SIWI YUNITA CAHYANINGRUM
Bagikan