logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊTajam Pena Membayar Rindu...
Iklan

Tajam Pena Membayar Rindu Sanitasi Pengungsi Gempa Cianjur

Penyintas gempa Cianjur lainnya tentu terus menanti kepedulian banyak pihak datang. Semua menjadi energi untuk menuntaskan banyak rindu yang hilang demi hidup lebih baik kelak.

Oleh
CORNELIUS HELMY HERLAMBANG
Β· 1 menit baca
Penyintas gempa asal Sindangpalay, Desa Talaga, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, mencoba sarana air bersih di unit sanitasi yang dibangun Gerakan Pasti dan mitranya, Jumat (6/1/2023). Keberadaan toilet ini terinspirasi dari pemberitaan di harian <i>Kompas </i>tentang keterbatasan akses sanitasi bagi penyintas gempa Cianjur.
KOMPAS/CORNELIUS HELMY HERLAMBANG

Penyintas gempa asal Sindangpalay, Desa Talaga, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, mencoba sarana air bersih di unit sanitasi yang dibangun Gerakan Pasti dan mitranya, Jumat (6/1/2023). Keberadaan toilet ini terinspirasi dari pemberitaan di harian Kompas tentang keterbatasan akses sanitasi bagi penyintas gempa Cianjur.

Jumat (6/1/2022), Ema Agustina (32) akhirnya melangkahkan kakinya masuk ke kamar mandi yang baru selesai dibangun di Kampung Sindangpalay, Desa Talaga, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat. Tidak berniat membersihkan diri, penyintas gempa Cianjur ini hanya ingin menuntaskan rindu menginjak dinginnya lantai kamar mandi yang nyaman.

Ema mengatakan, gempa berkekuatan Magnitudo 5,6 menghancurkan rumahnya pada Senin, 21 November 2022. Sejak itu, ia dan penyintas lainnya terpaksa beraktivitas mandi, cuci, dan kakus (MCK) di mana saja. Pernah di pinggir sungai sampai di tepi sawah. Dia menyebut tidak punya pilihan meski enggan melakukannya.

Editor:
HAMZIRWAN
Bagikan