logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊKonflik Keraton Surakarta...
Iklan

Konflik Keraton Surakarta Berlanjut, Calon Baru Penerus Takhta Dimunculkan

Anak laki-laki tertua dari Raja Keraton Surakarta Pakubuwono XIII, KGPH Mangkubumi, menjalani upacara penggantian nama menjadi KGPH Hangabehi. Upacara ini dinilai sebagai upaya untuk memunculkan nama baru penerus takhta.

Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
Β· 1 menit baca
Anak laki-laki tertua dari Raja Keraton Surakarta Pakubuwono XIII, Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Mangkubumi, menjalani upacara penggantian nama menjadi Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Hangabehi di Siti Hinggil Keraton Surakarta, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (24/12/2022). Prosesi pergantian nama dilakukan oleh abdi dalem dan sentana dalem dari Lembaga Dewan Adat Keraton Surakarta. Seolah terdapat upaya pemunculan nama penerus takhta selain putra mahkota yang sudah ditetapkan lebih dahulu sang raja.
KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO

Anak laki-laki tertua dari Raja Keraton Surakarta Pakubuwono XIII, Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Mangkubumi, menjalani upacara penggantian nama menjadi Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Hangabehi di Siti Hinggil Keraton Surakarta, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (24/12/2022). Prosesi pergantian nama dilakukan oleh abdi dalem dan sentana dalem dari Lembaga Dewan Adat Keraton Surakarta. Seolah terdapat upaya pemunculan nama penerus takhta selain putra mahkota yang sudah ditetapkan lebih dahulu sang raja.

SURAKARTA, KOMPAS β€” Konflik internal di Keraton Surakarta terus berlanjut seusai terjadinya bentrokan fisik di antara dua kubu yang berselisih pada Jumat (23/12/2022) malam. Pada Sabtu (24/12/2022) ini, sejumlah kerabat keraton yang tergabung dalam Lembaga Dewan Adat Keraton Surakarta menggelar upacara pergantian nama anak laki-laki tertua Raja Keraton Surakarta Pakubuwono XIII, yakni Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Mangkubumi.

Dalam upacara itu, nama KGPH Mangkubumi diganti menjadi KGPH Hangabehi. Pergantian nama ini dinilai sebagai isyarat bahwa Lembaga Dewan Adat Keraton Surakarta ingin memunculkan kandidat baru penerus takhta. Padahal, beberapa bulan sebelumnya, Pakubuwono XIII telah menetapkan anaknya yang lain sebagai putra mahkota.

Editor:
HARIS FIRDAUS
Bagikan