Iklan
Elegi Penghayat Kaharingan di Kalimantan
Pengahayat Kaharingan di Kalteng menghadapi banyak cobaan, mulai dari belum diakui hingga ancaman punah. Mereka sulit mengakses pelayanan publik dan hutan sebagai tumpuan ritual kepercayaan mereka pun terus terkikis.
βKalau hutan habis, saya mau pindah agama,β ucap Dedi Susanto (30) saat memandangi hutan di Lamandau, Kalimantan Tengah, yang berjarak lebih dari 100 kilometer dari kampungnya di Kotawaringin Timur.
Dedi adalah penghayat Kaharingan yang sampai saat ini masih kesulitan mendapat pengakuan negara. Kini, ancaman itu bertambah saat hutan-hutan yang jadi sumber ritual keagamaan mereka terancam habis.