logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊCemas Menanti Sinterklas
Iklan

Cemas Menanti Sinterklas

Harap-harap cemas. Berharap kado, tapi cemas Sinterklas tak datang sendiri. Desember penuh dag-dig-dug bagi anak-anak di Manado. Meski akhirnya, semua dapat kado.

Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
Β· 1 menit baca
Sinterklas dan piet hitam dari kelompok Panitia Santa Claus God Bless duduk di bak sebuah mobil pikap di sela-sela kunjungan ke rumah-rumah anak di bilangan Paal IV, Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (10/12/2022). Kunjungan kelompok sinterklas untuk memberikan hadiah kepada anak-anak di adalah salah satu budaya populer di Manado, Minahasa Raya, dan sekitarnya untuk merayakan Natal.
KOMPAS/KRISTIAN OKA PRASETYADI

Sinterklas dan piet hitam dari kelompok Panitia Santa Claus God Bless duduk di bak sebuah mobil pikap di sela-sela kunjungan ke rumah-rumah anak di bilangan Paal IV, Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (10/12/2022). Kunjungan kelompok sinterklas untuk memberikan hadiah kepada anak-anak di adalah salah satu budaya populer di Manado, Minahasa Raya, dan sekitarnya untuk merayakan Natal.

Raut wajah Azrakal (3) waswas ketika empat mobil berhenti di depan pelataran rumahnya di perkampungan Paal IV, Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (10/12/2022) siang. Diiringi lagu disko khas Manado yang memekakkan telinga, pria gempal berjenggot putih lebat yang mengenakan topi, baju, dan celana beludru serba merah turun serta menyapa ramah Azrakal.

Namun, perhatian anak balita yang digendong neneknya, Meydi Lengkong (44), itu terpusat pada empat laki-laki berjubah hitam dengan wajah yang dihias seram.

Editor:
RIANA A IBRAHIM
Bagikan