logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊMenyelamatkan Hutan Mangrove...
Iklan

Menyelamatkan Hutan Mangrove di Sumut, Menyejahterakan Nelayan

Nelayan pesisir Deli Serdang pernah menikmati tangkapan kepiting berlimpah dari hutan mangrove lalu merosot tajam setelah mangrove rusak. Nelayan lalu bangkit merehabilitasi mangrove dan kini mulai menyejahterakan mereka

Oleh
NIKSON SINAGA
Β· 1 menit baca
Junaidi (62), nelayan, mencari kepiting bakau dari hutan mangrove di Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Selasa (22/11/2022). Populasi kepiting bakau dan udang tiger yang sempat merosot tajam akibat kerusakan mangrove kini meningkat kembali setelah rehablitasi mangrove dilakukan warga dalam beberapa tahun ini. Ekosistem mangrove pun membaik dan nelayan semakin sejahtera.
KOMPAS/NIKSON SINAGA

Junaidi (62), nelayan, mencari kepiting bakau dari hutan mangrove di Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Selasa (22/11/2022). Populasi kepiting bakau dan udang tiger yang sempat merosot tajam akibat kerusakan mangrove kini meningkat kembali setelah rehablitasi mangrove dilakukan warga dalam beberapa tahun ini. Ekosistem mangrove pun membaik dan nelayan semakin sejahtera.

Nelayan di pesisir Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, pernah menikmati hasil tangkapan kepiting dan udang yang berlimpah dari hutan mangrove. Tangkapan mereka lalu merosot tajam setelah mangrove rusak akibat alih fungsi dan penebangan. Nelayan lalu bangkit merehabilitasi mangrove yang kini mulai menyejahterakan mereka lagi.

Miswat (50) baru saja mengambil satu karung bibit tanaman bakau di Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Selasa (22/22/2022). Setelah mengumpulkan kepiting bakau tangkapan nelayan, Ketua Kelompok Tani Hutan Pantai Panglima itu menyiapkan media tanam plastik (polybag) untuk menyemai bibit bakau itu.

Editor:
CHRISTOPERUS WAHYU HARYO PRIYO
Bagikan