TRAGEDI KANJURUHAN
Anak Penyintas Tragedi Kanjuruhan Masih Trauma
Tragedi Kanjuruhan tidak hanya menimbulkan luka fisik, tetapi juga psikis. Hampir dua bulan, luka psikis itu masih terasa, khususnya pada anak-anak.
/https%3A%2F%2Finr-production-content-bucket.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com%2FINR_PRODUCTION%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F11%2F23%2F031e184c-dd16-443b-b48f-36d41474a9f4_jpg.jpg)
Anak-anak penyintas Tragedi Kanjuruhan mendapatkan hiburan dan beasiswa dari kelompok perempuan salah satu partai politik bekerja sama dengan Lembaga Perlindungan Anak Jawa Timur, di Malang, Jawa Timur, Rabu (23/11/2022).
MALANG, KOMPAS — Hampir dua bulan, anak keluarga korban Tragedi Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur, belum bisa lepas dari trauma. Mereka kerap teringat kepergian orangtua ataupun sanak saudara yang meninggal dalam peristiwa kelam itu.
Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jatim Anwar Solihin, di sela-sela pemberian bantuan beasiswa kepada puluhan anak penyintas Tragedi Kanjuruhan di Malang, Rabu (23/11/2022), mengatakan, dampak psikis Tragedi Kanjuruhan terhadap anak-anak masih terasa. Padahal, peristiwa itu terjadi sekitar tujuh pekan lalu.