logo Kompas.id
NusantaraMenolak Tambang di Dairi...
Iklan

Menolak Tambang di Dairi dengan Menjaga Hubungan Sosiologis Masyarakat dengan Tanahnya

Hasil penelitian Sajogyo Institute menunjukkan hubungan sosiologis masyarakat Dairi dengan tanahnya bisa menjaga kelestarian lingkungan dan ekonomi. Sebaliknya, pertambangan merusak tatanan sosial masyarakat Dairi.

Oleh
NIKSON SINAGA
· 1 menit baca
Peneliti Sajogyo Institute, M Ali Rahangiar, dan peneliti Achmad Ridlo Irwafa (bawah) memaparkan hasil penelitian berjudul ”Orang Dairi dan Tanahnya, Suatu Penjelasan Sejarah dan Ekonomi Politik” dalam sebuah diseminasi secara daring, Senin (14/11/2022).
KOMPAS/NIKSON SINAGA (TANGKAPAN LAYAR)

Peneliti Sajogyo Institute, M Ali Rahangiar, dan peneliti Achmad Ridlo Irwafa (bawah) memaparkan hasil penelitian berjudul ”Orang Dairi dan Tanahnya, Suatu Penjelasan Sejarah dan Ekonomi Politik” dalam sebuah diseminasi secara daring, Senin (14/11/2022).

SIDIKALANG, KOMPAS – Hasil penelitian Sajogyo Institute menunjukkan hubungan sosiologis masyarakat Dairi dengan tanahnya bisa menjaga kelestarian lingkungan hidup dan meningkatkan ekonomi masyarakat. Menjaga hubungan sosiologis juga disebut sebagai bentuk penolakan terhadap pertambangan.

”Salah satu cara menolak tambang adalah dengan menggali ingatan masyarakat pada hubungan sosiologisnya dengan tanahnya. Beberapa ritual penghormatan masyarakat pada tanahnya mulai hilang dan ini harus dikembalikan,” kata peneliti Sajogyo Institute, M Ali Rahangiar, dalam diseminasi hasil penelitiannya bersama peneliti Achmad Ridlo Irwafa, Senin (14/11/2022).

Editor:
SIWI YUNITA CAHYANINGRUM
Bagikan