logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊPuluhan Orang di Jateng...
Iklan

Puluhan Orang di Jateng Meninggal akibat Leptospirosis

Sebanyak 55 orang di Jateng meninggal akibat terinfeksi leptospirosis pada kurun waktu Januari-September 2022. Masyarakat ataupun pasien harus peka dengan gejala leptospirosis karena penyakit itu perlu penanganan cepat.

Oleh
KRISTI DWI UTAMI
Β· 1 menit baca
Kondisi pascabajir di Perum Pondok Gede Permai, Jatirasa, Jatiasin, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (2/1/2020). Masyarakat terdampak banjir dan longsor yang terjadi di wilayah Jabodetabek berisiko mengalami berbagai jenis penyakit akibat lingkungan yang kotor, seperti ISPA, leptospirosis, dan diare.
DEONISIA ARLINTA

Kondisi pascabajir di Perum Pondok Gede Permai, Jatirasa, Jatiasin, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (2/1/2020). Masyarakat terdampak banjir dan longsor yang terjadi di wilayah Jabodetabek berisiko mengalami berbagai jenis penyakit akibat lingkungan yang kotor, seperti ISPA, leptospirosis, dan diare.

SEMARANG, KOMPAS β€” Sepanjang 2022, sebanyak 389 orang di sejumlah daerah di Jawa Tengah terpapar leptospirosis. Dari jumlah tersebut, sebanyak 55 orang atau sekitar 14 persennya meninggal. Tenaga kesehatan diminta peka dalam mendeteksi pasien supaya penanganan tidak terlambat dan risiko kematian bisa ditekan.

Leptospirosis merupakan salah satu penyakit yang timbul akibat infeksi bakteri leptospira. Bakteri tersebut biasanya menginfeksi hewan, salah satunya tikus. Tikus yang telah terinfeksi bakteri tersebut bisa menularkan kepada manusia melalui urine dan darah.

Editor:
SIWI YUNITA CAHYANINGRUM
Bagikan