Iklan
Mencintai Munir, Mencintai Perjuangan Kebenaran dan Keadilan
Mencintai Munir bukanlah sekadar mencintai sosok manusia yang diciptakan dengan kelemahan-kelemahan. Mencintai Munir adalah mencintai perjuangan menegakkan HAM.
”Dia tidak pernah membicarakan dirinya, tapi orang-orang yang didampinginya”.
Mencintai Munir bukanlah sekadar mencintai sosok manusia yang diciptakan dengan kelemahan-kelemahan. Mencintai Munir adalah mencintai perjuangan menegakkan hak asasi manusia (HAM).
Mungkin demikian perasaan Suciwati (54) sekarang, istri almarhum Munir Said Thalib, aktivis penegakan HAM yang dibunuh saat perjalanan menuju Belanda. Kejadian pilu yang mencerabut Munir dari sisi keluarganya itu terjadi pada 7 September 2004. Meski telah bertahun-tahun berlalu, kasus ini masih menyisakan kabut.