Batubara Antar Warga Jambi Hidup dalam Kemacetan Berkepanjangan

Truk pengangkut batubara melintasi jalan publik telah berlangsung bertahun-tahun. Dampaknya merusak ketenteraman warga Jambi. Langkah minim yang diambil pemerintah dalam mengatasinya mengundang hujatan publik.

KOMPAS/IRMA TAMBUNAN

Kemacetan lalu lintas di Jambi, tepatnya di jalur Jambi-Tembesi, Agustus 2022, kian parah seiring meningkatnya jumlah angkutan batubara yang malintasi jalan negara. Investor harus segera membangun jalan khusus untuk mendistribusikan komoditasnya menuju pelabuhan.

Ikhitiar mengatasi persoalan batubara mengumandang dalam kampanye calon kepala daerah di Jambi, dua tahun silam. Janji kandidat berbuah kemenangan. Namun, kemacetan menahun akibat batubara tak kunjung teratasi hingga kini.

Dalam debat publik di Jambi tahun 2020, kandidat kepala daerah menyampaikan keprihatinan sekaligus ikhtiarnya untuk serius menangani masalah batubara. ”Khususnya jalan Jambi ke Sarolangun agar tidak lagi macet oleh batubara. Debunya jangan sampai mengganggu masyarakat,” ujar Al Haris dalam debat publik yang disiarkan media daring di Jambi, kala itu. Kala itu, ia merupakan kandidat gubernur Jambi, bersanding dengan wakilnya, Abdullah Sani.