logo Kompas.id
NusantaraNelangsa Pengemudi Logistik...
Iklan

Nelangsa Pengemudi Logistik Terjerat Sistem

Kisah nelangsa pada ”pejuang logistik”. Para sopir truk harus menunggu hingga 3 jam untuk mendapatkan solar. Kondisi ini membuat ongkos angkut dan waktu tempuh meningkat signifikan.

Oleh
RHAMA PURNA JATI
· 1 menit baca
Antrean truk mengular di stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU) di Simpang Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, Sabtu (8/10/2022). Sopir truk bahkan bisa menunggu hingga 2-3 jam, kondisi ini membuat ongkos angkut dan waktu tempuh meningkat signifikan.
KOMPAS/RHAMA PURNA JATI

Antrean truk mengular di stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU) di Simpang Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, Sabtu (8/10/2022). Sopir truk bahkan bisa menunggu hingga 2-3 jam, kondisi ini membuat ongkos angkut dan waktu tempuh meningkat signifikan.

Sudah dua bulan terakhir, pengendara truk di Palembang, Sumatera Selatan, harus menunggu hingga 3 jam untuk mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar di SPBU. Kondisi itu membuat pekerjaan mereka terhambat dan ongkos transportasi pun meningkat hampir 20 persen.

Alex (34) tampak memainkan telepon genggamnya sembari menunggu antrean di salah satu stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU) yang terletak di Jalan MP Mangkunegara, Kota Palembang, Sabtu (8/10/2022). Antrean truk bercampur dengan kendaraan pribadi itu menggunakan bahu jalan sehingga membuat arus lalu lintas di ruas jalan agak tersendat. Sesekali, Alex keluar dari truk untuk menghirup udara segar. Ketika antrean berjalan, ia masuk lagi ke truk berkapasitas 5 ton itu untuk bergerak.

Editor:
HAMZIRWAN
Bagikan