logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊMencari Keadilan untuk Korban ...
Iklan

Mencari Keadilan untuk Korban Tragedi Kanjuruhan

Hanya dengan keadilan dan kebenaran untuk mengungkap tragedi kerusuhan sepak bola di Stadion Kanjuruhan, Malang, keluarga dan kerabat dari 129 jiwa Aremania yang meninggal bisa mendapat penghiburan.

Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
Β· 1 menit baca
Menunjukkan simpati dan dukacita bagi korban kerusuhan, pendukung Arema FC atau Aremania menaburkan bunga di Patung Singo Tegar yang berada di kompleks Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu (2/10/2022). Kerusuhan terjadi saat berlangsung Liga 1 BRI antara Arema FC dan Persebaya. Kerusuhan dimulai saat polisi menghalau suporter yang turun ke lapangan setelah Arema FC kalah 2-3. Gas air mata yang dilepaskan oleh polisi membuat kepanikan dan menyebabkan banyak penonton terinjak-injak dan kesulitan napas. Sebanyak 129 orang tewas dalam kejadian tersebut.
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Menunjukkan simpati dan dukacita bagi korban kerusuhan, pendukung Arema FC atau Aremania menaburkan bunga di Patung Singo Tegar yang berada di kompleks Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu (2/10/2022). Kerusuhan terjadi saat berlangsung Liga 1 BRI antara Arema FC dan Persebaya. Kerusuhan dimulai saat polisi menghalau suporter yang turun ke lapangan setelah Arema FC kalah 2-3. Gas air mata yang dilepaskan oleh polisi membuat kepanikan dan menyebabkan banyak penonton terinjak-injak dan kesulitan napas. Sebanyak 129 orang tewas dalam kejadian tersebut.

Tragedi kerusuhan yang menewaskan sekitar 129 orang di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) malam, menghadirkan duka mendalam. Lantas, penghiburan apa yang layak dipersembahkan bagi orangtua dan kerabat korban yang meninggal dalam tragedi sepak bola seusai laga antara Arema FC dan Persebaya Surabaya itu?

"Keadilan yang seadil-adilnya, kebenaran yang sebenar-benarnya," kata Mashadi, orangtua Hindun Diana, sambil terisak di RSUD Dr Saeful Anwar, Kota Malang, Minggu (2/10/2022) siang.

Editor:
CHRISTOPERUS WAHYU HARYO PRIYO
Bagikan