logo Kompas.id
NusantaraLuas Kawasan ”Food Estate”...
Iklan

Luas Kawasan ”Food Estate” Terus Bertambah, Tenaga Kerja Masih Kurang

”Food estate” di Kalimantan Tengah sudah berjalan dua tahun. Pemerintah masih memiliki banyak pekerjaan rumah untuk bisa memenuhi target dan tidak berubah bencana. Salah satunya soal luas lahan dan tenaga kerja.

Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
· 1 menit baca
Tanaman singkong di food estate Desa Tewai Baru, Gunung Mas, yang dikelola Kementerian Pertahanan terlihat kurus dan tak terawat padahal sudah berumur lebih dari satu tahun, Minggu (24/7/2022),
KOMPAS/AHMAD ARIF

Tanaman singkong di food estate Desa Tewai Baru, Gunung Mas, yang dikelola Kementerian Pertahanan terlihat kurus dan tak terawat padahal sudah berumur lebih dari satu tahun, Minggu (24/7/2022),

PALANGKARAYA, KOMPAS — Luas lahan food estate di Kalteng terus bertambah, baik lahan intensifikasi maupun lahan cetak sawah baru. Pemerintah perlu menetapkan angka pasti kawasan food estate yang sampai saat ini masih sumir mengingat di lahan yang sudah ada pemerintah kesulitan mencari penggarap atau tenaga kerja.

Food estate atau program strategis nasional lumbung pangan di Kalimantan Tengah sudah berjalan dua tahun. Pada 2020 lalu, untuk lahan intensifikasi di komoditas padi, pemerintah membantu petani dengan mengelola lahan sawah seluas lebih kurang 31.000 hektar di Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulang Pisau. Luasan itu kini bertambah.

Editor:
AUFRIDA WISMI WARASTRI
Bagikan