logo Kompas.id
NusantaraCacingan Turut Pengaruhi...
Iklan

Cacingan Turut Pengaruhi Tengkes pada Anak

Penyakit infeksi parasit, termasuk cacingan, turut berdampak terhadap ”stunting” atau tengkes pada anak. Pengurangan infeksi parasit juga dipengaruhi ketersediaan akses air bersih serta kebiasaan hidup bersih dan sehat.

Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
· 1 menit baca
Konsul Jenderal Australia di Bali Anthea Griffin (kedua, kiri) menerima buku dari peneliti kesehatan masyarakat dari Center for Public Health Innovation (CPHI) Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Bali, Ni Made Utami Dwipayanti (tengah), di Konsulat Jenderal Australia di Bali, Kota Denpasar, Senin (12/9/2022).
KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA

Konsul Jenderal Australia di Bali Anthea Griffin (kedua, kiri) menerima buku dari peneliti kesehatan masyarakat dari Center for Public Health Innovation (CPHI) Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Bali, Ni Made Utami Dwipayanti (tengah), di Konsulat Jenderal Australia di Bali, Kota Denpasar, Senin (12/9/2022).

DENPASAR, KOMPAS — Penyakit cacingan akibat infeksi parasit turut berdampak terhadap kegagalan berkembang pada anak, termasuk tengkes atau kekerdilan (stunting). Penanggulangan infeksi parasit, termasuk cacingan, juga dipengaruhi ketersediaan akses air bersih serta kebiasaan menjaga kebersihan dan kesehatan sejak usia dini.

Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021, angka prevalensi stunting di Provinsi Bali 10,9 persen. Meskipun angka prevalensi stunting di Bali sudah tergolong rendah di Indonesia, masih terdapat empat kabupaten di Bali yang angka prevalensi tengkesnya di atas rata-rata Bali, yakni Karangasem 22,9 persen; Klungkung (19,4 persen); Jembrana (14,3 persen); dan Bangli (11,8 persen).

Editor:
SIWI YUNITA CAHYANINGRUM
Bagikan