logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊHarga Sawit Masih Timpang,...
Iklan

Harga Sawit Masih Timpang, Kelembagaan Petani Swadaya Harus Diperkuat

Kelembagaan petani swadaya perlu diperkuat agar mereka memiliki nilai tawar yang baik guna mengikis ketimpangan harga TBS dengan petani plasma. Di sisi lain, hilirisasi juga perlu segera direalisasikan.

Oleh
RHAMA PURNA JATI
Β· 1 menit baca
Petani memindahkan sawit di Desa Sukarami, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir, Sumsel, Kamis (14/2/2019).
KOMPAS/RHAMA PURNA JATI

Petani memindahkan sawit di Desa Sukarami, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir, Sumsel, Kamis (14/2/2019).

PALEMBANG, KOMPAS β€” Kelembagaan petani sawit swadaya perlu diperkuat agar mereka memiliki nilai tawar yang baik di hadapan industri guna mengikis ketimpangan harga tandan buah segar dengan petani plasma. Kondisi ini sangat diperlukan agar petani swadaya bisa tetap berdaya walau terjadi gejolak harga sawit seperti yang terjadi sekarang ini.

Wakil Ketua Asosiasi Petani Sawit Indonesia (Apkasindo) Sumatera Selatan M Yunus di Palembang, Kamis (28/7/2022), menyebut, saat ini ketimpangan harga tandan buah segar (TBS) produksi petani swadaya dan petani plasma (mitra perusahaan) sangatlah jauh. Untuk di Sumsel, misalnya, TBS petani plasma dihargai Rp 1.611 per kilogram (kg), sedangkan TBS petani swadaya hanya sekitar Rp 1.250 per kg.

Editor:
MOHAMAD FINAL DAENG
Bagikan