KONSERVASI
Warga Bajo Torosiaje Menjaga Gurita untuk Masa Depan
Kehidupan warga suku Bajo dengan alam tidak berkesudahan. Bersama gurita, mereka menjaga masa depan.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F07%2F17%2Fbd5faf18-d27f-47e4-b823-c2d9efb39d49_jpg.jpg)
Gurita tangkapan nelayan yang dijual kepada pengepul di Kampung Bajo Torosiaje, Popayato, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, Jumat (15/7/2022). Sejumlah pengepul di Torosiaje menyepakati hanya membeli gurita dengan ukuran lebih dari 300 gram. Saat ini juga sedang digodok peraturan desa (perdes) yang mengatur tentang berat minimal gurita yang akan ditangkap.
Hidup masyarakat suku Bajo di Desa Torosiaje, Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, erat dengan gurita (Octopus sp). Komoditas ekspor tersebut menjadi bahan obat hingga menghidupi warga. Tak ingin hewan moluska itu musnah, warga pun melindunginya.
Yanto Sompah (30) teliti mengukur berat dan diameter kepala gurita dengan penggaris plastik di salah satu rumah warga di Torosiaje, Jumat (15/7/2022). Telepon pintarnya merekam aktivitasnya.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 1 dengan judul "Bajo Torosiaje Menjaga Gurita demi Masa Depan".
Baca Epaper Kompas