logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊGajah Jeni Mati setelah...
Iklan

Gajah Jeni Mati setelah Dipasangi Kalung GPS oleh BKSDA Jambi

Gajah betina bernama Jeni mati setelah tiga hari dipasangi kalung GPS oleh tim dokter BKSDA Jambi. Penyebab pasti kematian satwa dilindungi itu masih didalami.

Oleh
IRMA TAMBUNAN
Β· 1 menit baca
Petugas dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Selatan memasang kalung GPS<i> </i>pada salah satu gajah sumatera liar di Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Jumat (13/5/2022).
KOMPAS/RHAMA PURNA JATI

Petugas dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Selatan memasang kalung GPSpada salah satu gajah sumatera liar di Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Jumat (13/5/2022).

JAMBI, KOMPAS β€” Seekor gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) mati setelah tiga hari dipasangi alat sistem pemosisi global atau GPS oleh tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jambi. Hingga Senin (18/7/2022), BKSDA Jambi masih menunggu hasil uji sampel organ untuk mengetahui penyebab kematian gajah liar tersebut.

Gajah betina bernama Jeni itu sebelumnya dipasangi alat GPS collar atau kalung GPS pada 29 Juni 2022 di ekosistem Hutan Harapan, Jambi. Pemasangan kalung GPS itu bertujuan untuk memantau pergerakan gajah tersebut.

Editor:
HARIS FIRDAUS
Bagikan