Terlambat ”Input”, Data Kematian Ternak di Jateng Meroket
Grafik kematian ternak di Jateng yang tercatat di Kementerian Pertanian menunjukkan peningkatan lonjakan drastis, Jumat, akibat keterlambatan memasukkan data. Kematian terus ditekan dengan pengobatan dan vaksinasi.
SEMARANG, KOMPAS — Kematian ternak yang sakit dengan gejala mengarah ke penyakit mulut dan kuku di Jawa Tengah tercatat melonjak drastis pada Jumat (24/6/2022). Penyebab kenaikan jumlah kasus kematian itu diklaim karena adanya keterlambatan input data.
Dalam laman Siaga Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Kementerian Pertanian disebutkan, jumlah ternak sakit akibat PMK sebanyak 272.759 ekor pada Minggu (26/6/2022). Ternak yang sakit tersebar di 19 provinsi, termasuk di Jateng, sebanyak 29.425 ekor. Dari 29.425 ekor ternak yang sakit, sebanyak 8.454 ekor dinyatakan sembuh, sebanyak 20.411 ekor belum sembuh, 382 ekor dipotong bersyarat, dan 178 ekor mati.