logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊIndustri Sawit di Jambi...
Iklan

Industri Sawit di Jambi Terpuruk

Dibukanya kembali ekspor minyak kelapa sawit mentah dan produk turunannya tak serta-merta memulihkan persawitan. Produsen dalan negeri telanjur kehilangan pasar sejak larangan ekspor berlaku pada April lalu.

Oleh
IRMA TAMBUNAN
Β· 1 menit baca
Pengepul sawit mengumpulkan hasil panen di wilayah Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi, Kamis (23/6/2022). Harga buah sawit kini menyentuh Rp 700 per kilogram, anjlok dibandingkan pada April lalu yang masih Rp 3.000. Rendahnya harga sawit disebabkan pasar minyak sawit mentah belum pulih sejak larangan ekspor CPO telah dicabut pada Mei lalu.
IRMA TAMBUNAN

Pengepul sawit mengumpulkan hasil panen di wilayah Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi, Kamis (23/6/2022). Harga buah sawit kini menyentuh Rp 700 per kilogram, anjlok dibandingkan pada April lalu yang masih Rp 3.000. Rendahnya harga sawit disebabkan pasar minyak sawit mentah belum pulih sejak larangan ekspor CPO telah dicabut pada Mei lalu.

JAMBI, KOMPAS β€” Industri kelapa sawit dalam negeri membutuhkan solusi dan terobosan cepat dari pemerintah untuk memulihkan pasar yang hilang akibat larangan ekspor, April 2022. Meskipun larangan itu sudah dicabut sejak Mei, produsen minyak sawit mentah telanjur kehilangan pasar.

Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Provinsi Jambi Tidar Bagaskara mengatakan, dibukanya kembali ekspor minyak sawit dan produk turunannya tidak serta-merta memulihkan bisnis sawit dalam negeri. Para produsen telanjur kehilangan pasar sejak larangan ekspor diberlakukan pada April lalu.

Editor:
CORNELIUS HELMY HERLAMBANG
Bagikan