Iklan
Memilah dan Olah Sampah, Kota Batu Memanen ”Eco-enzyme”
Diolah melalui fermentasi, limbah dapur berubah menjadi ”eco-enzyme” yang punya banyak manfaat. Beberapa tahun terakhir, warga di Kota Batu membuat dan membagikannya secara cuma-cuma.
Aroma wangi nan segar menusuk hidung ketika Haris Yudistiro (24) membuka tutup bak plastik berkapasitas sekitar 200 liter, Senin (13/6/2022). Di dalam wadah itu masih tersisa separo lebih cairan agak pekat berwarna kecoklatan yang dikenal dengan sebutan eco-enzyme.
Tak terasa sama sekali bau menyengat layaknya yang biasa tercium dari sisa-sisa limbah rumah tangga yang telah lama membusuk. Jika diamati dari sisi fisik, orang awam hanya melihat ratusan liter cairan mirip kuah asinan atau sirup rasa gula jawa.