logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊSelain Rumah Tangga, Industri ...
Iklan

Selain Rumah Tangga, Industri Olahan dan Horeka Juga Berebut Cabai Rawit

Menipisnya ketersediaan pasokan cabai di pasaran diperparah oleh meningkatnya permintaan pasar karena cabai diperebutkan oleh konsumen rumah tangga, industri olahan, dan restoran.

Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
Β· 1 menit baca
Petani menunjukkan cabai yang busuk saat memanen di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (5/3/2020). Hujan membuat banyak cabai menjadi busuk. Hasil panenan tersebut dijual Rp 17.000 per kilogram untuk cabai merah dan Rp 10.000 per kilogram untuk cabai hijau.
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA (BAH)

Petani menunjukkan cabai yang busuk saat memanen di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (5/3/2020). Hujan membuat banyak cabai menjadi busuk. Hasil panenan tersebut dijual Rp 17.000 per kilogram untuk cabai merah dan Rp 10.000 per kilogram untuk cabai hijau.

SURABAYA, KOMPAS β€” Menipisnya ketersediaan pasokan cabai di pasaran disebabkan penurunan produksi yang signifikan. Kondisi semakin diperparah oleh meningkatnya permintaan pasar karena cabai tidak hanya diperebutkan oleh konsumen rumah tangga, tetapi juga industri olahan, hotel, restoran, dan kafe.

Berdasarkan data Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur luas tanam cabai rawit Januari-Maret tahun 2022 mencapai 14.562 hektare dengan hasil panen mencapai 164.806 ton dan konsumsi sebesar 218.273 ton per kapita per tahun. Dengan demikian, produksi cabai rawit masih surplus 146.533 ton.

Editor:
AGNES BENEDIKTA SWETTA BR PANDIA
Bagikan