logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊUsut Tuntas Kematian Berulang ...
Iklan

Usut Tuntas Kematian Berulang Gajah Sumatera di Lahan Konsesi

Sebanyak 44 gajah sumatera tewas selama 2,5 tahun terakhir karena sengaja dibunuh, keracunan, hingga terluka karena jerat. Enam kasus kematian terjadi dalam areal korporasi tanaman industri dan sawit.

Oleh
IRMA TAMBUNAN
Β· 1 menit baca
Seekor gajah (<i>Elephas maximus sumatranus</i>) betina beserta bayi dalam kandungannya ditemukan mati di areal konsesi akasia di Talang Muandau, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, Rabu (25/5/2022). Dugaan sementara, kematian itu akibat racun.
DOKUMENTASI RIMBA SATWA FOUNDATION (RSF)

Seekor gajah (Elephas maximus sumatranus) betina beserta bayi dalam kandungannya ditemukan mati di areal konsesi akasia di Talang Muandau, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, Rabu (25/5/2022). Dugaan sementara, kematian itu akibat racun.

JAMBI, KOMPAS β€” Pemerintah dan aparat penegak hukum didorong tegas menindaklanjuti temuan berulang kematian gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) dalam hutan berkonsesi dan kebun korporasi. Ancaman kepunahan semakin terbuka tanpa intervensi khusus.

Forum Konservasi Gajah Indonesia (FKGI) mendata, sebanyak 44 gajah sumatera tewas dalam kurun 2,5 tahun terakhir. Penyebab kematian sengaja dibunuh, keracunan, hingga terluka karena jerat. Dari jumlah tersebut, enam kasus kematian terjadi dalam areal korporasi tanaman industri dan perkebunan sawit.

Editor:
GREGORIUS MAGNUS FINESSO
Bagikan