logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊKemunculan Hilal Tidak...
Iklan

Kemunculan Hilal Tidak Teramati di Kuta, Awal Syawal Diharapkan Senin

Proses rukyatul hilal, atau pengamatan awal bulan Syawal, dari Kuta, Bali, Minggu (1/5/2022), tidak mendapatkan tanda-tanda kemunculan hilal. Penentuan awal Syawal 1443 Hijriah menunggu hasil sidang isbat pemerintah.

Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
Β· 1 menit baca
Proses pengamatan tanda kemunculan bulan baru atau <i>rukyatul hilal </i>digelar pihak Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali bersama Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah III Denpasar di Pantai Sekeh, Kuta, Badung, Minggu (1/5/2022) petang. Pengamatan langsung dipastikan tidak mendapatkan hasil berupa penampakan bulan baru setelah Matahari terbenam.
KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA

Proses pengamatan tanda kemunculan bulan baru atau rukyatul hilal digelar pihak Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali bersama Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah III Denpasar di Pantai Sekeh, Kuta, Badung, Minggu (1/5/2022) petang. Pengamatan langsung dipastikan tidak mendapatkan hasil berupa penampakan bulan baru setelah Matahari terbenam.

BADUNG, KOMPAS β€” Pengamatan selama 22 menit, Minggu (1/5/2022) mulai pukul 18.10 Wita sampai pukul 18.32 Wita, di Pantai Sekeh, Kuta, Badung, Bali, tidak mendapatkan tanda munculnya bulan baru penentu awal Syawal 1443 Hijriah. Penentuan awal Syawal 1443 Hijriah menunggu hasil sidang isbat pemerintah.

Pengamatan tanda kemunculan bulan baru atau rukyatul hilal dilaksanakan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali bersama Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar. Cuaca menjadi kendala dalam mengamati tanda penentu awal Syawal 1443 Hijriah itu.

Editor:
AUFRIDA WISMI WARASTRI
Bagikan